Mengenai Saya

Foto saya
Pasrum Affandi, Waka Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan

Senin, 24 Juli 2023

KURIKULUM MERDEKA DAN SELUK BELUKNYA

 KURIKULUM MERDEKA

        Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

        Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Mengapa kita memerlukan Kurikulum Merdeka? 

       Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Temuan itu juga juga memperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi Covid-19. Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka kita memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami. 

Mengapa Kurikulum Merdeka dijadikan opsi? 

        Mengapa tidak langsung ditetapkan untuk semua sekolah? Ada dua tujuan utama yang mendasari kebijakan ini. Pertama, pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek, ingin menegaskan bahwa sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah. Kedua, dengan kebijakan opsi kurikulum ini, proses perubahan kurikulum nasional harapannya dapat terjadi secara lancar dan bertahap. Pemerintah mengemban tugas untuk menyusun kerangka kurikulum. Sedangkan, operasionalisasinya, bagaimana kurikulum tersebut diterapkan, merupakan tugas sekolah dan otonomi bagi guru. Guru sebagai pekerja profesional yang memiliki kewenangan untuk bekerja secara otonom, berlandaskan ilmu pendidikan. Sehingga, kurikulum antar sekolah bisa dan seharusnya berbeda, sesuai dengan karakteristik murid dan kondisi sekolah, dengan tetap mengacu pada kerangka kurikulum yang sama. Perubahan kerangka kurikulum tentu menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan. Proses tersebut membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga menghasilkan dampak yang kita inginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, Kemendikbudristek memberikan opsi kurikulum sebagai salah satu upaya manajemen perubahan. 12 Perubahan kurikulum secara nasional baru akan terjadi pada 2024. Ketika itu, Kurikulum Merdeka sudah melalui iterasi perbaikan selama 3 tahun di beragam sekolah/madrasah dan daerah. Pada tahun 2024 akan ada cukup banyak sekolah/madrasah di tiap daerah yang sudah mempelajari Kurikulum Merdeka dan nantinya bisa menjadi mitra belajar bagi sekolah/madrasah lain. Pendekatan bertahap ini memberi waktu bagi guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk belajar. Proses belajar para aktor kunci ini penting karena proses belajar ini menjadi fondasi transformasi pendidikan yang kita cita-citakan. Mari kita ingat, tujuan perubahan kurikulum adalah untuk mengatasi krisis belajar (learning crisis). Kita ingin menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Oleh karena itulah, Kemendikbudristek melakukan perubahan yang sistemik, tidak hanya kurikulum semata. Kita melakukan reformasi sistem evaluasi pendidikan, menata sistem rekrutmen dan pelatihan guru, menyelaraskan pendidikan vokasi dengan dunia kerja, mendampingi dinas-dinas pendidikan, dan melakukan penguatan anggaran dan kelembagaan. Perubahan sistemik tersebut tentu tidak bisa terjadi dalam sekejap. Tahap demi tahap perubahan kurikulum harapannya dapat memberi waktu yang memadai bagi seluruh elemen kunci sehingga fondasi untuk transformasi pendidikan kita dapat tertanam kukuh dan teguh. 


Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka ialah penyelenggaran pembelajaran yang inklusif. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran yang inklusif? 

        Kurikulum merupakan instrumen penting yang berkontribusi untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif. Inklusif tidak hanya tentang menerima peserta didik dengan kebutuhan khusus. Tetapi, inklusif artinya satuan pendidikan mampu menyelenggarakan iklim pembelajaran yang menerima dan menghargai perbedaan, baik perbedaan sosial, budaya, agama, dan suku bangsa. Pembelajaran yang menerima bagaimanapun fisik, agama, dan identitas para peserta didiknya. Dalam kurikulum, inklusi dapat tercermin melalui penerapan profil pelajar Pancasila, misalnya dari dimensi kebinekaan global dan akhlak kepada sesama serta dari pembelajaran berbasis projek (project based learning). Pembelajaran berbasis projek ini nantinya 14 akan otomatis memfasilitasi tumbuhnya toleransi sehingga terwujudlah inklusi.


Bagaimana bentuk struktur kurikulum dengan penerapan Kurikulum Merdeka? 

        Kurikulum terdiri dari kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler. Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan. Selain itu, terdapat penyesuaian dalam pengaturan mata pelajaran yang secara terperinci dijelaskan dalam daftar tanya jawab per jenjang. 

Apakah ada perubahan jam pelajaran dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka?

         Tidak ada perubahan total jam pelajaran, hanya saja JP (jam pelajaran) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk 2 kegiatan pembelajaran: (1) pembelajaran intrakurikuler dan (2) projek penguatan profil pelajar Pancasila. Jadi, jika dihitung JP kegiatan belajar rutin di kelas (intrakurikuler) saja, memang seolaholah JP-nya berkurang dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Namun, selisih jam pelajaran tersebut dialokasikan untuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Apakah perubahan struktur kurikulum ini berdampak pada jam mengajar guru? Tidak berpengaruh, projek tetap dihitung sebagai beban mengajar guru. 16 Mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila membutuhkan alokasi waktu tersendiri? Untuk peserta didik sampai pada kompetensi dan karakter yang terdapat dalam profil pelajar Pancasila, perlu penguatan selain di intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan program lainnya. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, alokasi waktu tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat berjalan dengan baik. 

Bagaimana dengan muatan lokal, apakah masih tetap diberikan kewenangan daerah? 

        Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik. Satuan pendidikan dan/atau daerah dapat mengelola kurikulum muatan lokal secara fleksibel. 

Di mana posisi mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum? 

Pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan melalui tiga metode, yaitu: 

a. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain. Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menentukan Capaian Pembelajaran (CP) untuk muatan lokal yang kemudian dapat dipetakan ke dalam mata pelajaran lainnya. 

b. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila. Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sebagai contoh, projek dengan tema wirausaha dilakukan dengan mengeksplorasi 17 potensi kerajinan lokal, projek dengan tema perubahan iklim dapat dikaitkan dengan isu-isu lingkungan di wilayah tersebut, dan sebagainya. 

c. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler. 

Penjelasan: 

        Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan mapel khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler. Sebagai contoh, mata pelajaran bahasa dan budaya daerah, kemaritiman, kepariwisataan, dan sebagainya sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Dalam hal satuan pendidikan membuka mata pelajaran khusus muatan lokal, beban belajarnya maksimum 72 JP per tahun atau 2 JP per minggu.

Mengapa tidak ada peminatan di kelas X? 

Tidak ada peminatan di kelas X karena: 

a. peserta didik perlu menguatkan kembali kompetensi dasar/fondasi sebelum mereka mengambil keputusan tentang arah minat dan bakat akademik yang ingin mereka kembangkan 

b. keputusan untuk menentukan pilihan akademik sebaiknya dilakukan saat peserta didik sudah lebih matang secara psikologis, ketika mereka sudah di SMA, bukan di SMP 

c. peserta didik dapat menggunakan 1 tahun masa belajar di SMA untuk mengenal pilihan-pilihan yang disediakan satuan pendidikan tersebut, sebelum mengambil keputusan terkait pelajaran yang ingin mereka dalami 

d. memberikan kesempatan lebih banyak kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan orang tua/wali dan guru Bimbingan Konseling tentang minat dan bakatnya serta rencana masa depan. 

Apakah tetap ada penjurusan di jenjang SMA? 

        Tidak ada penjurusan di jenjang SMA, peserta didik akan memilih mata pelajaran kelompok pilihan di Kelas XI dan XII sesuai minat dan bakatnya dengan panduan guru Bimbingan Konseling. 

Apakah akan ada jam pelajaran khusus untuk Bimbingan Konseling, mengingat konsutasi dengan guru Bimbingan Konseling memiliki peranan yang penting dalam mengarahkan minat peserta didik? 

        Tidak ada jam pelajaran khusus Bimbingan Konseling di kelas, namun guru Bimbingan Konseling memegang peranan penting dalam memimpin proses penelusuran minat dan bakat peserta didik bersama dengan wali kelas dan atau guru lain, serta berdiskusi dengan setiap individu peserta didik dan orang tua/wali. Waktu pelaksanaan kegiatan ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan. 

Bagaimana dengan seleksi masuk perguruan tinggi bila tidak ada penjurusan? 

        Akan ada penyesuaian terkait seleksi masuk perguruan tinggi. Seleksi masuk didasarkan pada mata pelajaran yang diambil oleh peserta didik bukan berdasarkan jurusannya. 

Apakah peserta didik boleh mengganti pilihan mata pelajaran di kelas XII? 

        Peserta didik boleh mengganti pilihan mata pelajaran, namun hal ini kurang disarankan karena mata pelajaran di kelas XII pada prinsipnya adalah kelanjutan materi dari kelas XI. Peserta didik yang beralih mata pelajaran di kelas XII perlu mengejar ketertinggalan materi sebelumnya. 

Mengapa ada mata pelajaran pilihan terkait vokasi? 

        Saat ini Indonesia memiliki 4.700 perguruan tinggi dengan ratarata lulusan SMA dan SMK adalah 2-3 juta per tahun, sedangkan persentase lulusan SMA dan SMK tersebut yang melanjutkan ke perguruan tinggi baru sekitar 38 persen. Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu mempersiapkan peserta didik yang memiliki 23 keterampilan dan kemampuan untuk bekerja apabila mereka tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 

Apakah ada batas maksimum pengambilan mata pelajaran pilihan untuk SMA? 

        Total jam pelajaran (JP) per minggunya dialokasikan 42-47 JP, termasuk mata pelajaran pilihan. Alokasi mata pelajaran pilihan terdiri dari 20-25 JP. Mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, dan Bahasa dan Budaya memiliki alokasi masing-masing 5 JP, mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan 2 JP, dan maksimal 5 JP untuk mata pelajaran Vokasi. Peserta didik memilih 4-5 mata pelajaran dari minimal dua kelompok mata pelajaran pilihan (maksimal mata pelajaran pilihan yang diambil dari satu kelompok mata pelajaran pilihan adalah 3 mata pelajaran. 

Kapan sebaiknya mengarahkan pemilihan mata pelajaran untuk pemilihan fakultas masuk ke Perguruan Tinggi?

         Pemilihan mata pelajaran sebaiknya sudah mulai diarahkan sejak kelas X sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, namun yang perlu diperhatikan adalah perlunya diskusi dan bimbingan dengan guru, guru Bimbingan Konseling, dan orang tua. 

Apakah yang dimaksud dengan unit inkuiri pada kelas X? 

        Unit inkuiri adalah kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar, dari sudut pandang berbagai mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran IPA dan IPS dengan menggunakan metode inkuiri.


Apa yang dimaksud dengan profil pelajar Pancasila? 

        Profil pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan untuk menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para pemangku kepentingan. 

Apakah profil pelajar Pancasila hanya berlaku untuk Kurikulum Merdeka atau berlaku juga pada satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum 2013? 

        Profil pelajar Pancasila tidak hanya berlaku untuk satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum Merdeka saja, namun berlaku juga untuk satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum 2013. 

Bagaimana menerapkan profil pelajar Pancasila pada Kurikulum 2013? 

        Dalam penyusunannya, profil pelajar Pancasila sudah memetakan/merujuk Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sehingga dalam implementasinya dapat diselaraskan. Dengan penyesuaian sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan, satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 boleh menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil pelajar Pancasila seperti yang dilakukan oleh Sekolah Penggerak atau SMK PK. 

Mengapa pembelajaran melalui projek disebut sebagai "penguatan profil pelajar Pancasila"? 

        Di satuan pendidikan, profil pelajar Pancasila perlu dikembangkan melalui berbagai strategi yang saling melengkapi dan menguatkan, yaitu budaya satuan pendidikan, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan kokurikuler berupa pembelajaran melalui projek. Dengan demikian, projek ini bukan satu-satunya 33 metode melainkan penguatan upaya mengembangkan profil pelajar Pancasila. 

Apa itu projek penguatan profil pelajar Pancasila? 

        Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah sebuah pendekatan pembelajaran melalui projek dengan sasaran utama mencapai dimensi profil pelajar Pancasila. Peserta didik akan belajar menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap tahunnya. 

Apa saja perubahan yang timbul dengan adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila? 

        Dengan adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila, maka satuan pendidikan perlu mengalokasikan waktu agar guru bisa bekerja secara kolaboratif. Kolaborasi akan menjadi kunci sukses/tidaknya sebuah projek. Dalam pelaksanaan projek, guruguru harus berkolaborasi secara lintas ilmu untuk merencanakan, memfasilitasi, dan menjalankan asesmen. Pada satuan PAUD, projek penguatan profil pelajar Pancasila memiliki tema-tema yang ditentukan pemerintah. Tema-tema ini dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. Pada setiap tahunnya, satuan pendidikan melaksanakan dua tema projek sehingga hal ini perlu masuk dalam pengorganisasian pembelajaran dalam kurikulum operasional satuan pendidikan. 

Apa yang dimaksud dengan dimensi profil pelajar Pancasila? 

        Dimensi profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kompetensi fondasi yang perlu dikembangkan satuan pendidikan untuk peserta didik. Dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila adalah (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) bergotong-royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif. Sebagai contoh, mampu mengelola waktu belajar dan merancang strategi yang sesuai 34 untuk mencapai tujuan belajar adalah sikap yang terbangun sebagai hasil dari perkembangan dimensi mandiri. 

Bagaimana implementasi projek profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan? 

        Projek penguatan profil pelajar Pancasila akan dijalankan terpisah dari mata pelajaran, namun mengambil sebagian waktu dari keseluruhan pembelajaran di satuan pendidikan. Pada satuan PAUD, pelaksanaan projek profil pelajar Pancasila terintegrasi dengan kegiatan bermain-belajar harian dan dilakukan sekurangkurangnya pada perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal. 

Apa fungsi profil pelajar Pancasila? 

        Profil pelajar Pancasila berguna sebagai kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia. Profil pelajar Pancasila menjabarkan tujuan pendidikan nasional secara lebih rinci terkait cita-cita, visi misi, dan tujuan pendidikan ke peserta didik dan seluruh komponen satuan pendidikan. Profil pelajar Pancasila memberikan gambaran yang ingin dituju mengenai karakter dan kemampuan pelajar Indonesia. Segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan bertujuan akhir ke profil pelajar Pancasila, sehingga pendidik dan pelajar mengetahui apa harapan negara terhadap hasil pendidikan dan berusaha mewujudkannya bersama. 

Apa pengaruh profil pelajar Pancasila ke pembelajaran di kelas? 

        Setiap mata pelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan diharapkan mendukung ketercapaian profil pelajar Pancasila dengan memasukkannya dalam pembelajaran. Profil pelajar Pancasila juga akan diperkuat dengan pembelajaran berbasis projek dengan tema yang mendukung perkembangan kompetensi dan karakter yang dituju. 

        Pengaruh langsung dari profil pelajar Pancasila: adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila sejak jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK, dan di SLB. Pengaruh tidak langsung kepada satuan pendidikan adalah adanya Asesmen Nasional, khususnya survei lingkungan belajar dan survei karakter merupakan metode untuk memantau lingkungan belajar yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. 

Apakah perbedaan profil pelajar Pancasila dengan nilai-nilai dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)? 

        PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga. Pentingnya pendidikan karakter ditunjukkan dan dikuatkan dalam profil pelajar Pancasila dengan menjadikannya sebagai arah karakter yang dituju dalam pendidikan Indonesia. 

Jika projek penguatan profil pelajar Pancasila berjalan, bagaimana dengan program PPK yang sudah berjalan? 

        PPK tetap dapat berjalan sesuai kebutuhan dan pembiasaan di satuan pendidikan masing-masing yang terintegrasi dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dan program PPK adalah usaha dan amanat kebijakan dari UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3). 

Di manakah nasionalisme dalam profil pelajar Pancasila? 

        Nasionalisme terbangun dari perwujudan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila. Nasionalisme merupakan buah dari perkembangan dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia (yaitu akhlak bernegara), dimensi bergotong royong, juga dimensi berkebinekaan global. 

Jika profil pelajar Pancasila masuk sebagai Renstra Kemendikbudristek, bagaimana pelaksanaannya di satuan pendidikan? 

        Implementasi profil pelajar Pancasila dilakukan dengan melaksanakan kegiatan (pembelajaran, program, projek, dsb.) yang tujuannya adalah ketercapaian profil pelajar Pancasila. Kepala satuan pendidikan, guru, tenaga kependidikan, dan pelaku pendidikan lainnya juga diharapkan untuk memiliki profil ini, dengan kerja sama antara satuan pendidikan, orang tua, dan masyarakat, serta didukung oleh para pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan. 

Bagaimana mengukur ketercapaian profil pelajar Pancasila? 

        Projek profil pelajar Pancasila memiliki rapor tersendiri yang akan membantu rekam jejak ketercapaian profil pelajar Pancasila. Pada satuan PAUD sendiri tidak ada rapor khusus untuk projek profil pelajar Pancasila. Rapor projek profil terintegrasi dengan laporan perkembangan CP dan diharapkan muncul di portofolio anak. Profil pelajar Pancasila merupakan tujuan akhir dari hasil pendidikan, sehingga satuan pendidikan juga seyogyanya tidak terburu-buru dalam mengukur ketercapaian profil, melainkan membangun kompetensi dan karakter tersebut secara konsisten dan melihat perkembangannya melalui penilaian projek. 

Apakah projek penguatan profil pelajar Pancasila diampu oleh guru yang sama dengan guru mata pelajaran? 

        Projek penguatan profil pelajar Pancasila diajarkan secara kolaboratif (team teaching) oleh guru mata pelajaran dan guru kelas. Karena projek ini memiliki target utama pengembangan profil Pelajar Pancasila, maka semua guru, baik guru mata pelajaran maupun guru kelas perlu terlibat dalam perencanaan, pengajaran, dan asesmen. Di satuan PAUD, guru yang mengampu projek penguatan profil pelajar Pancasila sama dengan guru kelas. Sejumlah 20-30 persen jam pelajaran dari setiap mapel dialokasikan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. 

        Apakah projek tersebut akan diimplementasikan per mapel atau terintegrasi antarmapel? Target utama projek ini adalah penguatan profil pelajar Pancasila sebagai tujuan jangka panjang pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan projek ini tidak berkaitan langsung dengan konten/capaian pembelajaran dari mapel yang sedang dipelajari. Dalam implementasinya, guru kelas dan guru mapel berkolaborasi dan fokus pada pencapaian dimensi profil pelajar Pancasila dalam perencanaan dan fasilitasi kegiatan projek ini. Penentuan 20-30 persen alokasi waktu untuk projek tidak berlaku untuk satuan PAUD. Dalam rangkaian kegiatannya, peserta didik akan menggali pemahaman dan mencari solusi mengenai isu-isu yang dikemas dalam tujuh tema berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals atau SGDs). di SD, SMP, SMA, SMK, dan sederajat serta empat tema di satuan PAUD. Berbagai macam keterampilan dan pengetahuan akan dikembangkan untuk pendalaman isu, penyelesaian masalah, dan tidak dipisah-pisah dalam mata pelajaran. 

Bagaimana bentuk pelaporan hasil projek? 

        Hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaporkan dalam rapor akhir tahun (semester 2) peserta didik. Format rapor tersebut berbeda dengan format hasil belajar intrakurikuler. Rapor hasil projek menggambarkan perkembangan sub elemen profil pelajar Pancasila yang dipilih dalam tema projek di tahun ajaran. Pada satuan PAUD, pelaporan hasil projek tidak terpisah dengan rapor intrakurikuler. Perkembangan projek dan dimensi profil ditunjukkan dalam portofolio anak. 

Apakah bentuk laporan hasil belajar projek profil pelajar Pancasila per mata pelajaran? 

        Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak terkait dengan mata pelajaran, sehingga bentuk laporannya tidak disusun per mata pelajaran. 

Bagaimana jika peserta didik memilih tema projek penguatan profil pelajar Pancasila yang belum mereka pelajari dalam mata pelajaran (intrakurikuler)? 

        Tema-tema dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kontekstual dan umum. Peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan tersebut meskipun mereka belum mempelajarinya dalam intrakurikuler. Bahkan, projek yang mereka lakukan dapat menjadi pengetahuan awal yang mendorong mereka lebih siap untuk mempelajarinya lebih jauh dalam intrakurikuler. 

Apakah projek penguatan profil pelajar Pancasila hanya menggunakan pembelajaran berbasis projek?

        Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berarti pendekatan berbasis projek saja. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan lain seperti inkuiri, berbasis masalah, dan pendekatan lain yang sesuai digunakan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang dituju di profil pelajar Pancasila. 

Apa yang dimaksud dengan Capaian Pembelajaran (CP)? 

        Capaian Pembelajaran (CP) merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh dari suatu mata pelajaran. Capaian Pembelajaran di PAUD didesain untuk membangun kesenangan belajar dan kesiapan bersekolah anak. 

Apakah Capaian Pembelajaran (CP) menggantikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)? 

        Capaian Pembelajaran (CP) bukan pengganti SKL/STPPA. Dalam kerangka kurikulum, CP kedudukannya di bawah Standar Nasional Pendidikan (SNP), setara dengan KI-KD dalam Kurikulum 2013. 

Jika Capaian Pembelajaran (CP) setara dengan KI-KD, apakah SKL tetap menjadi acuan dalam mengukur kompetensi lulusan dari satuan pendidikan? 

        Ya, SKL tetap menjadi acuan untuk mengukur kompetensi lulusan. 

Mengapa Capaian Pembelajaran (CP) mengintegrasikan kembali keterampilan, pengetahuan, dan sikap? 

        Kompetensi adalah rangkaian dari pengetahuan, keterampilan, disposisi (sikap) tentang ilmu pengetahuan, dan sikap terhadap proses belajar (dorongan untuk belajar dan motivasi untuk menggali konsep lebih dalam). Dengan demikian, keterampilan, pengetahuan, dan sikap tidak sepatutnya dipisahkan. 

Mengapa Capaian Pembelajaran (CP) disusun per fase? 

        Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) per fase merupakan upaya penyederhanaan sehingga peserta didik dapat memiliki waktu yang memadai dalam menguasai kompetensi. Penyusunan CP per fase ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal ini karena CP disusun dengan memperhatikan fase-fase perkembangan anak. Selain itu, penyusunan CP per fase berguna bagi guru dan satuan pendidikan. Guru dan satuan pendidikan dapat memperoleh keleluasaan dalam menyesuaikan pembelajaran sehingga selaras dengan kondisi dan karakteristik peserta didik. 

Referensi apa yang bisa digunakan untuk mendukung implementasi Capaian Pembelajaran?

        Kepala satuan pendidikan dan pendidik dapat menggunakan buku teks, buku panduan, dan modul ajar yang telah diterbitkan oleh Kemendikbudristek. Pada satuan PAUD, buku panduan guru 41 terdiri dari buku panduan pengembangan pembelajaran, elaborasi masing-masing elemen CP, pengembangan pembelajaran berbasis buku cerita (untuk penguatan literasi dini), dan projek pengembangan profil pelajar Pancasila. 

Apakah capaian akhir untuk setiap fase bisa berbedabeda? 

        Pada setiap akhir fase, terdapat kompetensi yang sama yang harus dicapai oleh peserta didik, namun alur untuk mencapai akhir fase tersebut yang berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan belajar, karakteristik, dan perkembangan peserta didik yang beragam.

Jika hanya 1 capaian akhir per -fase maka, bagaimana peserta didik mengejar ketertinggalan? 

        Peserta didik mengejar ketertinggalan dengan cara guru menentukan strategi pembelajaran yang tepat berdasarkan hasil asesmen. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. 

Apakah peserta didik akan selalu berada di fase yang sama untuk setiap mata pelajaran? 

        Peserta didik tidak selalu berada di fase yang sama untuk setiap mata pelajaran. Penetapan fase didasarkan pada hasil asesmen, seorang peserta didik mungkin saja berada di fase yang berbeda untuk beberapa mata pelajaran. Penyesuaian dimungkinkan pada fase yang berbeda dari Capaian Pembelajaran (CP) setiap mapel. 42 

Apa yang dimaksud dengan perangkat ajar? 

        Perangkat ajar merupakan buku teks dan modul ajar yang membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Melalui perangkat ajar, guru diharapkan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang semakin bermakna, selaras dengan prinsip yang mengedepankan pembelajaran sesuai tahapan dan kebutuhan peserta didik. 

Bagaimana cara mengakses perangkat ajar? 

        Perangkat ajar dapat diakses melalui media cetak dan secara daring. Media cetak: buku teks akan disediakan Kemendikbudristek secara daring dan cemengikuti langkah-langkah petunjuk. 

Apa yang dimaksud dengan modul ajar? tak dengan prosedur distribusi sesuai peraturan berlaku. Daring: modul ajar dapat diakses dan digunakan pada platform Merdeka Mengajar dengan 

        Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran. Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik. Oleh karena itu pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar secara keseluruhan. 

Bagaimana cara menggunakan modul ajar di dalam kelas? 

        Untuk perencanaan pembelajaran, guru memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Apakah silabus dan RPP tetap dibuat? Silabus dan RPP tetap dibuat. Silabus dan RPP dikembangkan sesuai dengan standar proses atau Surat Edaran Nomor 14 tahun 2019 tentang 

Penyederhaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Apa kaitan RPP dengan modul ajar? 

        Modul ajar pada dasarnya adalah perencanaan pembelajaran secara lengkap disusun berdasarkan topik dalam lingkup kelas. Sementara ATP merupakan perencanaan pembelajaran untuk jangka waktu lebih panjang dalam lingkup satuan pendidikan. Silabus dapat dikembangkan dengan menggunakan atau mengadaptasi ATP yang disediakan oleh pemerintah maupun alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan secara mandiri. Modul ajar dapat dianggap sebagai RPP, sehingga guru yang menggunakan modul ajar yang disediakan oleh pemerintah ataupun mengembangkan secara mandiri, tidak perlu lagi membuat RPP secara terpisah. Guru dapat mengembangkan modul ajar melalui adaptasi modul ajar dari pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan konteks satuan pendidikan. 

Apakah buku teks yang ada sekarang masih bisa dipakai? 

        Buku teks yang ada saat ini masih dapat digunakan selama isinya selaras dengan Capaian Pembelajaran. Buku teks adalah salah satu 44 perangkat ajar yang digunakan untuk membantu guru dan peserta didik dalam mencapai Capaian Pembelajaran (CP). 

Apakah Kriteria Ketuntasan Minimal masih akan berlaku pada Kurikulum Merdeka ini? 

        Ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berupa nilai kuantitatif. Asesmen formatif pada pembelajaran dilakukan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. 

Jika tidak ada KKM, bagaimana guru akan menentukan apakah capaian belajar peserta didik sudah memadai atau belum? 

        Capaian belajar sudah memadai atau belum diketahui dengan mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi pada tujuan pembelajaran dan aktivitas pembelajarannya. 

Bagaimana acuan lingkup materi yang menjadi rujukan untuk evaluasi hasil belajar akhir dari satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah? 

        Acuan lingkup materi yang menjadi rujukan untuk evaluasi akhir adalah kompetensi esensial pada tujuan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. 

Bagaimana bentuk rapor intrakurikuler? 

        Rapor intrakurikuler disusun dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif dengan nilai akhir mempertimbangkan hasil asesmen sumatif dan formatif. 45 Apakah laporan hasil belajar intrakurikuler berbasis Capaian Pembelajaran (CP) setiap periodik semester atau fase? Laporan hasil belajar intrakurikuler akan diberikan kepada peserta didik pada setiap akhir semester. Apakah ada kenaikan kelas jika pada Kurikulum Merdeka menggunakan fase? 

Bagaimana kriteria kenaikan kelas? 

        Ya, ada kenaikan kelas. Peserta didik dapat melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan potret ketercapaian tujuan pembelajaran. 

Rabu, 10 November 2021

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM) SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKAJANGAN PEKALONGAN

 

RENCANA KERJA

JANGKA MENENGAH

 

 

Tahun Pelajaran

2021/2022 s.d 2024/2025

 

 

 

Description: Description: D:\Sementara\1Mai dokumen\logo sma new web.JPG

 

 

 

Penyusun:

Tim Pengembang Sekolah(TPS) SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan

 

Text Box: http://www.smamuh1pekajangan.sch.id
 

 

 

 

 

 

 


MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN PEKALONGAN

SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan di Pekalongan

JLKHM.MANSYUR 138 TELP. (0285 ) 422238


 

 

LEMBAR PENGESAHAN

 

Setelah mendapat pertimbangan dan persetujuan dari Komite Sekolah, Maka Rencana Kerja Jangka Menengah Ini akan Mulai Diberlakukan Pada Tahun Pelajaran 2021/2022 s.d 2025/2026

 

 

 

Hari             : Sabtu

Tanggal        : 15 Juli 2021

 

Menyetujui :

Ketua Komite SMA Muhammadiyah 1

Pekajangan

 

 

 

 

 

Budi Sutiarso, S.P

NBM.

Mengesahkan :

Kepala SMA Muhammadiyah 1

Pekajangan

 

 

 

 

 

Dra. Dewi Masitoh

NBM. 765.886

 

 

 

 

Mengetahui,

Ketua Majelis Dikdasen PCM Pekajangan

 

 

 

 

H. Abdus Shomad, SE

NBM.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT,  Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya serta atas dukungan segenap komponen sekolah, komite sekolah dan masyarakat, kami Tim Pengembang Sekolah telah menyelesaikan penyusunan Rencana Kerja Menengah Sekolah

          RKJM ini adalah rencana kerja yang disusun berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang berdasarkan fakta masa lalu, fakta kini, harapan yang diinginkan serta tantangan nyata yang dihadapi. Melalui RKJM inisekolah telah melihat alur perjalanan kedepan dalam memwujudkan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah.

 Dimana harapan segenap sekolah dalam beberapa tahun kedepan akan memenuhi keinginan pemerintah dan masyarakat Kab.Kota Pekalongan dan sekitarnya, sebagai satu-satunya sekolah yang memliliki Laboratorium Seni Budaya dan Film, yang selanjutnya kami sangat mengharapakan kritikan dan saran agar kami dapat melakukan evaluasi secara berkala. Penghargaan yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut andil dalamp enyusunan RKJM ini. Hal ini merupakan kontribusi dalam rangka memajukan pendidikan di SMA Muhammadiayah 1 Pekajangan Pekalongan, mengingat pendidikan merupakan tanggungjawab segenap komponen bangsa.

          Semoga RKJM ini dapat bermanfaat sesuai harapan kita bersama.

 

 

Pekalongan,  15 Juli 2021

Kepala

 

 

 

Dra. Dewi Masitoh

NBM. 765.886

DAFTAR ISI

 

HALAMAN DEPAN. i

LEMBAR PENGESAHAN. ii

KATA PENGANTAR. iii

DAFTAR ISI iv

BAB I    PENDAHULUAN. 1

A.  LATAR BELAKANG DAN SEJARAH BERDIRINYA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKAJANGAN PEKALONGAN ………………………………………………………………………..1

B.  LANDASAN HUKUM. 2

C.  MAKSUD DAN TUJUAN. 2

D.  METODE PENYUSUNAN. 3

E.  KERANGKA PEMIKIRAN. 3

F.  SISTEMATIKA PENULISAN. 4

BAB II   KONDISI UMUM. 6

BAB III  RENCANA STRATEGIS. 14

A. VISI 14

B. MISI 14

C. TUJUAN SEKOLAH. 14

D. SASARAN SEKOLAH. 14

E.  IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI YANG DIPERLUKAN SETIAP. 15

SASARAN. 15

F.  ANALISIS SWOT. 15

G. ALTERNATIF LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. 23

H. MENYUSUN PROGRAM PENINGKATAN MUTU. 23

I.  JADWAL KEGIATAN. 24

BAB IV   PENUTUP. 47

DAFTAR PUSTAKA. 48

LAMPIRAN. 49

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel.  1. 6

Tabel.  2. 16

Tabel.  3. 24

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

 

A. LATAR BELAKANG

 

Rencana Kerja Jangka Menengah Sekolah merupakan sebuah proses perencanaan atas semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan dalam jangka waktu 4 tahun.

Dengan tujuan ini sekolah dapat disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, social budaya masyarakat, potensi sekolah dan kebutuhan peserta didik. RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah)

 Disusun sebagai pedoman kerja pengembangan sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumberdaya yang diperlukan.

Dewasa ini kompetisi pendidikan berlangsung sangat ketat dan tajam hamper tiada batas. Sekolah yang tidak mampu bersaing secara fair dan terbuka akan tertinggal terseleksi oleh keadaan. Oleh karena itu Nama SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan perlu mengembangkan dan meningkatkan secara terus menerus dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki, baik sumberdaya menusia maupun sumberdaya yang lainnya. SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan memiliki siswa sebanyak 279 orang, guru sebanyak 26 orang, dukungan dan kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang mendukung, sarana dan prasarana, dan  berada di lingkungan persekolah dengan masyarakat yang religius.

Secara geografis SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan letaknya sangat jauh dengan kampung kelahiran Muhammadiyah yakni Kauman Yogyakarta, namun visi dan semangatnya tak jauh berbeda. Hal ini dibuktikan dengan adanya sekolah-sekolah Muhammadiyah dari TK hingga perguruan tinggi. Salah satu diantaranya adalah SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan di Pekalongan.

Masa Embrio SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan di Pekalongan - selanjutnya dikenal dengan julukan Muhi - sebenarnya telah dimulai sejak Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekajangan mengelola amal usaha dibidang pendidikan.

Pada tanggal 15 September 1946, berdirilah SMP Muhammadiyah Pekajangan dengan fasilitas terbatas dan apa adanya, dengan menempati sebuah toko yang “disulap” menjadi sebuah kelas. Namun kondisi seperti ini tak menyurutkan semangat warga dalam menyelenggarakan pendidikan, hingga SMP tersebut mampu bertahan dan dapat meluluskan para siswanya dengan baik. Namun, ternyata hal tersebut tak membuat para tokoh Muhammadiyah puas, bahkan sebaliknya memunculkan kegelisahan baru yakni memikirkan bagaimana mereka (para lulusan SMP) dapat melanjutkan sekolahnya.

Di Kota Pekalongan, kala itu, baru ada 2 sekolah menengah yaitu SMAN 1 dan SMA PGRI Pekalongan. Masih jarangnya sekolah menengah di Pekalongan menjadi faktor penyebab para lulusan SMP harus melanjutkan pendidikan ke luar kota seperti Solo dan Yogyakarta. Padahal secara ekonomi tidak semua orangtua dapat menyekolahkan anaknya ke luar daerah. Lantas, haruskan pendidikan mereka terbengkalai hanya karena minimnya kesempatan?

Pertanyaan dan kegelisahan di atas senantiasa hinggap dan menjadi tugas berat terutama bagi Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Pekajangan - (kini Dikdasmen) - untuk memikirkan kemungkinan didirikannya sebuah SMA Muhammadiyah. Pimpinan Dikdasmen kala itu antara lain H. Wasil Dimyati (ketua), Saleh Dasran (sekretaris), dan Sofwan Syukri (bendahara).

Dengan motivasi dan semangat yang besar akhirnya cita-cita untuk mendirikan SMA terwujud. SMA tersebut mulanya dibuka di desa Pekajangan - Pekalongan. Namun ternyata menghadapi masalah seperti rendahnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke Muhi, dan masalah tenaga guru/pengajar yang masih sulit didapat. Karena masalah tersebut tidak mudah diselesaikan, akhirnya Pimpinan Muhammadiyah Pekajangan memutuskan untuk membubarkan sekolah, dengan suatu komitmen pertimbangan bahwa suatu saat bila ingin membuka kembali, tempatnya harus berada di Kota Pekalongan.

Pada tahun 1955, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekajangan yang kala itu dipimpin oleh H. Jazuli, atas usul dari H. Wasil Dimyati mengadakan rapat dengan para pimpinan persyarikatan yang lain guna membicarakan rencana membuka kembali SMA Muhammadiyah Pekajangan. Karena belum memiliki gedung yang memadai, maka PCM Pekajangan bekerjasama dengan Pimpinan Muhammadiyah Kota Pekalongan diantaranya Bapak Dahlan Kholil dan Adenan Mintawirja (Ayahanda Adi Sasono) sebagai pimpinannya untuk meminjam gedung SMP Muhammadiyah Pekalongan sebagai tempat proses belajar megajar, meski di sore hari. Sejak itulah secara resmi SMA Muhammadiyah Pekajangan membuka pendaftaran (1 September 1955).

Namun diawal perjalanan SMA Muhi, terjadilah sebuah konflik kecil yakni dirobohkannya papan nama (plang) sekolah. Hal ini terjadi karena ada ketersinggungan/ kesalahpahaman dari pengurus Muhammadiyah Kota Pekalongan terutama diakibatkan adanya papan sekolah Muhi berukuran terlalu besar. Juga karena papan nama bertuliskan SMA Muhammadiyah Pekajangan di Pekalongan. Bagian B dan C. Adanya tulisan Pekajangan di Pekalongan inilah salah satu sebabnya, karena Muhammadiyah Kota Pekalongan merasa ada sekolah lain yang berdiri di wilayah kerjanya. Konon pada saat itu sempat terjadi perang urat syaraf antara Bapak Adenan M dengan Bapak Wasil Dimyati. Namun akhirnya dapat diselesaikan dengan baik melalui musyawarah. Sebagai buktinya, Bapak Adenan memasukkan putranya yakni Adi Sasono (kini tokoh nasional, mantan menteri koperasi) di SMA Muhammadiyah Pekajangan, tepatnya pada tanggal 1 Agustus 1956 dengan nomor induk 132. Masa suka duka dan perintisan ini Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Lukman Jaelani, SE, tokoh Pekajangan beralamat di Gang 15.

Tahun pertama perjalanan Muhi berlangsung dengan lancar, meski KBM berlangsung di sore hari dengan status gedung meminjam. Hal inilah yang memacu PCM Pekajangan membangun gedung baru, tepatnya pada tahun 1956.

Dari gelar amal sholeh yang dilakukan oleh para dermawan Muhammadiyah Pekajangan, akhirnya terkumpul dana dan sejumlah material untuk pembangunan gedung baru. Dengan membeli tanah di kelurahan Bendan (Jalan KH Mas Mansyur no. 138) Pekalongan, pembangunan gedung tersebut mampu diselesaikan dalam waktu singkat yakni satu tahun.

Sekedar bahan informasi, bahwa pembuat tempat duduk/bangku pertama kali adalah seorang Arab pengusaha meubel di Pekalongan bernama Tuan Hasyim Dasyim. Sedangkan pemasang instalasi listrik adalah seorang pengusaha Cina, teman bermain tenis Bapak Wasil. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa Muhammadiyah kala itu telah mampu membangun jaringan kerjasama dengan komunitas di luar dirinya.

Pada masa itu gedung tersebut merupakan gedung bangunan baru termegah di Kota Pekalongan. Sejak itulah, SMA muhammadiyah Pekajangan menempati gedung milik sendiri hingga sekarang.  Meskipun sudah memiliki gedung sendiri, namun pada tahun pertama beroperasinya gedung baru, kegiatan belajar mengajar masih berlangsung sore hari. Hal ini disebabkan karena sebagian besar tenaga pengajar adalah pegawai pemerintahan (PNS). Kenyataan ini membuat Bagian Pendidikan dan pengajaran Muhammadiyah (kini Dikdasmen) merekrut guru-guru yang bisa mengajar di pagi hari. Barulah pada tahun ketiga, ketika sekolahan ini dipimpin oleh Bapak Fadhli Basuki, para siswa dapat masuk pagi hari. Pada masa itu SMA Muhammadiyah Pekajangan merupakan satu-satunya sekolah Muhammadiyah di wilayah Karesidenan Pekalongan. Maka tidaklah mengherankan bila animo pendaftar berasal dari luar Kota Pekalongan dalam jumlah yang cukup banyak.

Bertambahnya siswa dari tahun ke tahun membuat sekolah tak mampu menampung pendaftar yang ada. Bersamaan dengan itu, SMA Muhammadiyah Pekajangan di Pekalongan membuka kelas jauh (filial) di Kelurahan Pekajangan yang sekarang ditempati STIKES (AKPER/ AKBID) Pekajangan hingga tahun 1991. Hal ini disebabkan karena gedung tersebut digunakan untuk ruang kelas SPK (Sekolah Perawat Kesehatan), selain juga ada ketentuan bahwa sekolah filial tidak boleh terlalu jauh dari sekolah induknya. Sementara itu, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekajangan mulai membangun gedung baru di Jalan Sumatera Pekalongan. Tanah milik Muhammadiyah Pekajangan yang sebelumnya digunakan untuk asrama/rumah dinas guru dan karyawan SMA Muhi Pekajangan.

 

 

Menghadapi kondisitersebut SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan perlu mempersiapkan diri secara mantap dengan menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM ) bertujuan untuk tercapainya pelayanan pendidikan yang minimal terhadap siswa dan tercapainya pendidikan nasional secara umum.

 

B. LANDASAN HUKUM

 

          Berikut adalah landasan hukum yang dijadikan acuan dalampenyusunan RKJM SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan :

1.        Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2.        Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3.        Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2006 tentang SI dan SKL

4.        Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

5.        Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

6.        Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Kepala Sekolah

7.        Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentangTugas Guru sebagai Kepala Sekolah

8.        Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

9.        Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

10.     Permendiknas No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan

11.      Permendiknas No. 20 Tahun 20007 tentang Standar Penilaian

12.       Analisis Raport Mutu SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan Tahun 2020 oleh TPMPS SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Pekalongan

13.       Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022

 

 

C. MAKSUD DAN TUJUAN

     SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan RKJM dengan tujuanuntuk:

1.    Menjamin agar perubahan / tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.

2.    Mendukung koordinasi antar personil sekolah.

3.    Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar personil sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan.

4.    Menjamin keterkaitan antara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

5.    Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.

6.    Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

D. METODE PENYUSUNAN

          Penyusunan RKJM inidisusunberdasarkan data yang dikumpulkan yang kemudian dianalisis menggunakan metode analisis Swot. Analisis Swot digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada sekolah baik pada masa kini dan harapan sekolah kedepan berdasarkantantangannyata yang dihadapi. Sehingga dapat direkomnedasikan jalan keluar agar tujuan yang telah ditetapkan  dicapai. Data yang dianalisis berasal dari data yang dikumpulkan melalui metode observasidan  metode tanya jawab.

Metode observasi digunakan berdasarkan fakta riil saat ini baik melalui pengamatan langsung dan berdasarkan data yang tersimpan pada bank data SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Data tersebut dapat berupa dokumen pengarsipan dan dokumen elektronik. Sedangkan yang lain yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode tanya jawab secara langsung terkait dengan fungsi kepala sekolah dalam mensupervisi guru. Metode tanya jawab juga digunakan saat rapat dengan komite sekolah dan rapat interen guru untuk mengetahui beberapa kelemahan dan kekuatan yang layak untuk mendapat jalan keluar sehingga tantangan nyata yang dihadapi dapat diatasi menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

 

 

E. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran dari Rencana Kerja Menengah Sekolah adalah mengacu pada tujuan dari pendidikan nasional sesuai dengan bunyi pasal 3 Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun    2003 yaitu “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman  dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”. Kemudian diatur lebih lanjut kedalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan  yang memuat 8 Standar Nasional Pendidikan yaitu  a. standar isi; b. standar proses; c. standar kompetensi lulusan; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar pengelolaan; g. standar pembiayaan; dan h. standar penilaian pendidikan.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan kedalam 8 standar pendidikan yang dikaitkan kondisi riil sekolah yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan maka dilkukanlah usaha minimal untuk mencapai SNP (Standar Nasional Pendidikan) atau bahkan dapat lebih yang selanjutnya dapat mengacu kepada system manajemen sekolah mencakup kurikulum yang mengadopsi manajemen sekolah dan kurikulum sekolah di negara maju. Hal tersebut terkait dengan posisi SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan yang dipersiapkan untuk menjadi Sekolah Bersatandar Internasional.

Sudah barang tentu banyak hal yang belum terpenuhi yang merupakan suatu kodisi nyata saat ini yang harus segera dipenuhi untuk mencapai standar minimal yaitu Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dimana langkah selanjutnya menuju Standar Internasional. Maka dari itu sekolah wajib melakukan perencanaan secara rinci dan terstruktur berdasarkan analisis dari fakta kelemahan dan kekuatan yang ada sehingga dapat digambarkan kondisi tantangan nyata yang selanjutnya dijawab dengan melakukan penyusunan dan pelaksanaan program-program strategis mulai   d ari saat ini dan seterusnya untuk mempercepat tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

 

 

F. SISTEMATIKA PENULISAN

          Rencana Kerja Menengah Sekolah ini disusun dengan sistematis dengan menggunakan kaedah penulisan standard ilmiah. Hal ini dilakukan karena hal tersebut sesuai dengan karakteristik ilmiah yang tidak dapat dipisahkan dari rangkaian rencana kerja ini. Oleh karna pada dasarnya setiap rencana selalu berpijak dari suatu tekad untuk memperbaiki suatu keadaan saat ini yang dianggap belum baik. Keadaan baik adalah suatu keadaan yang diharapkan. Sehingga perencanaan yang matang perlu dilaksanakan berdasarkan prinsip pemecahan masalah.

          Metode pemecahan masalah yang diawali dengan ditemukannya masalah sebagai akibat terjadinya kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan. Selanjutnya dilakukan analisis masalahya itu dengan menemukan beberapa alternative pemecahan yang mungkin dilaksanakan selanjutnya memilih satu dari beberapa alternative tersebut untuk dijadikan solusi dari masalah tersebut untuk dipecahkan. Tindakan selanjutnya adalah implementasi dari alternative pemecahan masalah tersebut. Langkah berikutnya adalah memastikan penerapannya berjalan baik untuk kemudian dievaluasi dalam rangka menentukan langkah berikutnya berdasarkan hasil yang dicapai pada tahapan atau siklus pertama tersebut.

          Tahapan yang didasarkan metode ilmiah hendaknya ditulis dengan kaedah ilmiah pula dengan struktur penulisan yang standar pada penulisan ilmiah sehingga pada Rencana Kerja Menengah ini mengikuti kaedah penulisan ilmiah baik dalam format paragarap, huruf, kertas, margin dan srtuktur penomoran. Sistematika penulisan yang digunakan adalah meniru system penomeran Amerika. Menggunakan huruf Tahoma 12, kertas F4 2,2,2, 3. Spasi yang digunakan  adalah 1,5 spasi.

BAB II

KONDISI UMUM

 

          Pada table berikut akan digambarkan kondisi saat ini, kondisi yang diharapkan dan besarnya tantangan yang dihadapi untuk melaksanakannya.

 

Tabel.  1

Tabel Kondisi Nyata, Kondisi Yang Diharapkan dan Tantangan Nyata

 

NO

Standar dan Komponen Standar

Kondisi saat ini

Kondisi yang diharapkan

Besarnya

(1 tahun kedepan)

Tantangan Nyata

A

Pengelolaan

 

 

 

 

1

PPDB

Tidak Ada Test Kemampuan

Adanya Test Kemampuan

Pembiayaan dari sekolah tidak ada

 

 

ICT, Test kesehatan, phsikotes (belum)

ICT, test kesehatan, phsikotes,

Besarnya biaya test di tanggung

 

 

wawancara orang tua. (belum)

wawancara orang tua.

orang tua murid

 

2

Rombel dan jumlah siswa

1 kelas 20 orang (belum)

1 kelas 24-28 orang

Besarnya minat masyarakat

 

3

Keadaan gender

Tidak diperhatikan

Tidak diperhatikan

 

 

4

Akreditasi

Nilai A

Nilai A

Melengkapi administrasi yang harus dipenuhi sebagai bukti fisiknya

 

8

Perencanaan Keuangan

RPS, RKAS, RAB, RKM lengkap (belum)

RPS, RKAS, RAB, RKM lengkap (sedang dikerjakan)

Anggaran terlalu kecil, sulit

 

9

Struktur Organisasi

Shcool Board lengkap, Wakasek

Shcool Board lengkap, Wakasek

Pendanaan terbatas

 

 

Kurikulum, Sarpras, Humas,

Kurikulum, Sarpras, Humas,

 

 

 

Kesiswaan, Komite, Konsultan (belum)

Kesiswaan, Komite, Konsultan

(diusahakan)

 

 

10

Pakaian

A. Seragam siswa Senin-Selasa, (sudah)

A. Seragam siswa Senin-Selasa,

 

 

 

Rabu-Kamis Lokal, Jumat-Sabtu (sudah)

Rabu-Kamis Lokal, Jumat-Sabtu

 

 

 

 

HW.

HW.

 

 

 

B. Seragam

Gurudan Karyawan lengkap

(sudah)

B. Seragam

Gurudan karyawan  lengkap (dilanjutkan)

 

 

 

Dana terbatas

 

11

Kultur sekolah

Lingkungan sekolah Clean & Green (Belum)

Lingkungan sekolah (Clean and Green)

Pendanaan sulit

 

 

Bebas rokok, narkoba, kekerasan,

Bebas rokok, narkoba, kekerasan,

Tenaga Pengawas terbatas

 

 

pornografi, pornoaksi. Budaya disiplin,

pornografi, pornoaksi. Budaya disiplin,

 

 

 

baca, tulis, malu, berprestasi, bersaing

baca, tulis, malu, berprestasi, bersaing

 

 

 

sehat (belum)

sehat  (diusahakan)

 

 

12

Administrasi

Memiliki system komputerisasi  (belum)

Memiliki system komputerisasi (usahakan)

SDM tenaga tanaga pendidik

 

 

 

 

dan kependidikan kualifikasinya

 

 

 

 

kurang.

 

13

Siswa Berprestasi

Diutamakan siswa yang miskin (belum maksimal)

Diutamakan siswa yang miskin (sedang diusahakan)

Sulit mencari yang miskin dan berprestasi

 

14

Tidak doble Shifts.

Jumlah rombel sesuai dengan jumlah ruangan 

Jumlah rombel sesuai dengan jumlah ruangan (disempurnakan)

Luas tanah kurang

 

 

 

 

15

Visi dan Misi

Tercapainya visi dan misi secara maksimal.  (belum)

Tercapainya visi dan misi secara maksimal.  (belum)

Kekurangan dana pembinaan

 

 

Kekurangan pembina

 

 

 

 

Kekurangan keterlibatan

 

 

 

 

 

 

Masyarakat peduli pendidikan

 

16

Kaderisasi Kasek

1 orang guru berhasil lolos dalam kegiatan guru berprestasi dan Cakap (belum)

1 orang guru berhasil lolos dalam kegiatan guru berprestasi dan Cakap (diusahakan)

Guru kekurangan masa kerja.

 

 

Guru tidak berminat menjadi

 

 

 

Kepsek.

 

17

Daya Serap

85% (belum)

85% (ush)

Pembinaan terhadap siswa

 

18

Prosentase Kelulusan

100% (sudah)

100%

 

 

19

Prestasi Akademik dan Non Akademik

Juara di semua bidang  (belum)

Juara di semua bidang (diusahakan)

Kesulitan dana dan pembina

 

 

 

 

 

B

Kurikulum

1.  KTSP 2013 (Sudah)

1.  Kurikulum 2013

 

 

2.  Silabus dan RPP (belum Lengkap)

2.Silabus dan RPP Bilingual (Dilengkapi)

 

 

 

3.  Beban belajar 50 -54 jam per minggu(sudah)

3.  Beban belajar 40 -44 jam per minggu

(diusahalkan)

 

C

Proses Pembelajaran

1. Kreatif, produktif, menyenangkan. (belum)

 1. Kreatif, produktif, menyenangkan.

(diusahakan)

Ruang kelas, sarana, kurang

 

 

2.  PBM peran guru 35%, siswa 65% (belum)

2.  PBM peran guru 35%, siswa 65% (ush)

Guru kurang inovatif

 

 

3.  Supervisi Kepsek kpd semua guru (sdh)

3.  Supervisi Kepsek kpd semua guru (dlj)

 

 

 

4.  Supervisi Dinas Kab, profensi (blm)

4.  SupervisiDinasKab, profensi (kords)

Jadwal tiak menentu

 

 

5.  Supervisi Konsultan  (blm)

5.  Supervisi Konsultan (dikordinasikan)

Belum menunjuk konsulan

 

 

6.   Kegiatan siswa. Tatap muka, terstrukur, outing, mandiri (blm maks)

6.   Kegiatan siswa. Tatap muka, terstrukur, outing, mandiri (ush)

Kemampuan mamenejemen guru

 

 

7.  Waktu pembelajaran 45 menit,

7.  Waktu pembelajaran 45 menit,

Kemampuan manejemen guru

 

 

8. Isirahat 15 menit. (sudah)

8. isirahat 15 menit. (dilanjutkan)

 

 

 

9. Nilai rata-rata US 80,00 belum

12. Nilai rata-rata US 85,00 diusahakan

Pemerataan kemampuan siswa

D

SKL

1.   KKM Mapel dan BA 75

1.   KKM Mapel dan BA 80

Kesulitan dalam berbahasa Inggris

 

 

2.   Remidi dibawah 75

2.   Remidi dibawah 80

 

E

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

A.  Tendik Guru

A.  Tendik Guru

 

 

 

1.   Pendidik (Guru Mapel) S1, S2

1.   Pendidik (Guru Mapel) S1, S2

Kesulitan dalam Bahasa inggris

 

 

2.   Guru terampil ICT  (belum)

2.   Guru terampil ICT (ush)

Dana pengembangan guru kurang

 

 

3.   Ijasah Linearitas rumpun pendidikan dengan Mapel

3.   Ijasah Linearitas rumpun pendidikan dengan Mapel

 

 

 

4.   IPK guru min 2, 50

4.   IPK guru min 3,5

 

 

 

5.   Memiliki prestasi akademik dan non (blm)

5.   Memiliki prestasi akademik dan non (ush)

 

 

 

6. Kepribadian, sikap, prilaku yang baik (blm maks)

6.   Kepribadian, sikap, prilaku yang baik (diusahakan)

 

 

 

9.   7,69 % guru S2

9.   10% guru S2

Sulit mencari guru S2

 

 

B.  Tendik Kasek

B.  Tendik Kasek

 

 

 

1.   Tendik Kasek S1, Linear S1, Topel

1.   Tendik Kasek S1, Linear S1, Topel

 

 

 

2.   Gol IV.a

2.   Gol IV.b

 

 

 

3.   Kepribadian dan sikap baik

3.   Kepribadian dan sikap baik

 

 

 

D.  Tendik Pustakawan

D.  Tendik Pustakawan

 

 

 

1.   D2, memiliki sertifikat pelatihan (Belum)

1.   SI, memiliki sertifikat pelatihan

Tamatan khusus belum ada

 

 

kepribadian, sikap, dan prilaku baik

kepribadian, sikap, dan prilakubaik

 

 

 

G.  Tendik Administrasi

G.  Tendik Administrasi

 

 

 

1.   SMA, belum memiliki sertifikat pelatihan

1.   SI, memiliki sertifikat pelatihan

 

 

 

kepribadian, sikap, dan prilaku baik

kepribadian, sikap, dan prilaku baik

 

 

 

H.  Satpam, Waker, Tukang Kebun

H.  Satpam, Waker, Tukang Kebun

 

 

 

      4 orang

      5 orang

 

F

Prasarana, Sarana dan Media

1.   Luas lahan 3.682 M2

1.   Luas lahan (mencukupi)

Belum mendapatkan bantuan

 

 

2.   Ruang Kasek  (1) (belum ada)

2.   Ruang Kasek (diusahakan)

Serta sulitnya bantuan gedung

 

 

4.   Ruang belajar (10 ruang)

4.   Ruang belajar (12 ruang)

 

 

 

5.   Ruang guru (2 ruang)

5.   Ruang guru kurang memadai

 

 

 

6.   Ruang  bermain (belum)

6.   Ruang bermain (ush)

 

 

 

7.   Tempat tunggu (belum)

7.   Tempat tunggu (ush)

 

 

 

8.   Aula (ruang LSBF)

8.   Aula (LSBF) ditambahkan

 

 

 

9.   Ruang tamu (belum)

9.   Ruang tamu (ush)

 

 

 

10. Ruang perpustakaan referensi cetak

10. Ruang perpustakaan referensi cetak

 

 

 

      dan elektro (belum)

      dan elektro (ush)

 

 

 

11. Lab MIPA  (ada)

11. Lab MIPA (diperbaiki)

 

 

 

12. Ruangmulti media, (ada)

12. Ruangmulti media (dirawat dengan rutin)

 

 

 

13. Ruang Lab Kumpoter

13. Ruang Lab Kumpoter (2 ruang) ditata yang rapi

 

 

 

14. Lab Bahasa

14. Lab Bahasa dimaksimalkan

 

 

 

15. Media akademik (belum)

15. Media akademik (ush)

 

 

 

16. Media non akademik (belum)

16. Media non akademik (ush)

 

 

 

17. Tempat upacara/ Masjid (1 buah) / (ada)

17. Tempat upacara/ Masjid (dirawat)

 

 

 

18. Parkir (ada)

18. Parkir (dirapikan)

 

 

 

19. Kantin kejujuran (ada)

19. Kantin kejujuran dimaksimlkan

 

 

 

20. Toilet (ada)

20. Toilet (diperbaiki)

 

 

 

21. Cuci tangan (ada)

21. Cuci tangan (dilengkapi setiap di depan kelas)

 

 

 

22. Dapur (tidak ada)

22. Dapur (diusahakan)

 

 

 

23. Ruang penghubung (belum)

23. Ruang penghubung (ush)

 

 

 

24. UKS (ada)

24. UKS (dilanjutkan)

 

 

 

25. Ruang koperasi (ada)

25. Ruang koperasi (dinaksimalkan)

 

 

 

26. Gudang (belum)

26. Gudang (diusahakan)

 

 

 

27. Sumber belajar ( hotspot, e-mail,

27. Sumber belajar ( hotspot, e-mail,

 

 

 

      internet, dll (ada)

      internet, dll (dimaksimalkan)

 

 

 

28. Alat peraga (belum memadai)

28. Alat peraga (diusahakan)

 

 

 

29. Buku paket (belum lengkap)

29. Buku paket (diusahakan)

 

 

 

 

 

 

G

Penilaian

1.   Penilaian proses (outentik assessmen,

1.   Penilaian proses (outentik assessmen,

 

 

 

portofolio, performance test dll)

portofolio, performance test dll)

 

 

 

2.   Penilaian produk

2.   Penilaianproduk

 

 

 

3.   Jenis test (Formatif, UTS, PTS, dan

3.   Jenis test (Formatif, UTS, PTS,

 

 

 

US)

US)

 

 

 

4.   Pelaksanaan test

4.   Pelaksanaan test

 

 

 

5.   Analisis penilaian

5.   Analisis penilaian

 

 

 

6.   Perbaikan, pengayaan, dan remidi

6.   Perbaikan, pengayaan, dan remidi

 

 

 

7.   Try out

7.   Try out

 

 

 

 

 

 

 

 

 

H

Pembiayaan (dana dan sumber dana)

1.   PPDB

(Rp. 3.000.000)

1.   PPDB (min Rp. 10.000. 000,00)

Sosialisasi pada orang tua peserta

 

 

2.   Sukarela (Rp. 3.000.000)

2.   Sukarela (min Rp. 4.000.000

Kemampuan Kasek mengelola

 

 

3.   Bulanan (Rp. 0,00)

3.   Bulanan (min Rp. 10.000,00)

seluruh dana yang ada.

 

 

4.   Alat (Rp. 0,00)

4.   Alat (min Rp. 5.000,00)

 

 

 

5.   Pengembangan

5.   Pengembangan

 

 

 

6.   BOS Pusat (Rp. 417.000.000,00)

6.   BOS Pusat (Rp. 500.000.000,00)

 

 

 

 

 

BAB III

RENCANA STRATEGIS

 

 

A.  VISI

MEWUJUDKAN GENERASI ISLAMI, UNGGUL DAN KREATIF”

 

B.  MISI

1.    Menerapkan dan mewujudkan nilai-nilai Islami pada setiap mata Pelajaran melalui penguatan Imtaq dan Iptek

2.    Menerapkan pola hidup islami pada seluruh warga sekolah melalui pembiasaan pembelajaran dan keteladanan

3.    Mewujudkan Hafidz dan Hafidzoh, dan kader Umat dan Kader Persyarikatan yang fisioner dan berkarakter

4.    Mewujudkan keunggulan sekolah dan komitmen seluruh warga sekolah untuk menghadirkan perubahan yang lebih baik dan meningkatkan kompetensi SDM yang terlatih dan cakap

5.    Menerapkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif dan kreatif pada kegiatan akademik dan non akademik untuk meningkatakn capaian hasil belajar yang optimal

6.    Mengoptimalkan layanan pada peserta didik untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi dan meningkatkan jumlah peserta didik yang diterima di PTN dan PTS favorit

7.    Membangun komunikasi yang harmonis dan kerja sama dengan masyarakat, pemerintah dan jaringan alumni untuk kemajuan sekolah

8.    Menyediakan layanan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya dibidang akademik maupun non akademik.

 

C. TUJUAN SEKOLAH

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1.    Terwujudnya penerapan nilai hidup dan karakter islami pada seluruh warga sekolah dalam kehidupan pribadi, keluarga masyarakat

2.    Merngoptimalkan partisipasi seluruh warga sekolah terhadap program-program sekoalh untuk mendukukung terwujudnya sekolah yang islami unggul dan kreatif menurut tugas dan tanggung  jawabnya.

3.    Terwujudnya peningkatan prestasi di bidang akademik secara optimal yang memudahkan untuk melanjutkan pendidikan ke prguruan tinggi negeri dan swasta favorit.

4.    Terwujudnya pengembangan bakat dan minat peserta didik yang optimal di bidang Ismuba, olah raga, bahasa, seni dan budaya ditingkat Kabupaten, Kota, Provinsi dan Nasiopnal.

5.    Terwujudnya Kemampuan Peserta Didik di bidang Sinematografi dan kewirausahaan yang memberi bekal keahlian ketrampilan dan kemandirian untuk hidup dimasyarakat.

6.    Mewujudkan potensi dan kemampuan warga sekolah pada program Tahsin dan Tahfidz, program keislaman Bahasa Arab dan Kemuhammadiyahan

7.    Mengupayakan peningkatan SDM dan pemberian penghargaan kepada warga sekolah atas partisipasi dan dedikasinya terhadap sekolah

8.    Mewujudkan kerja sama pada seluruh komponen masyarakat, pemerintah dan alumni untuk mewujudkan sumber daya manusia yang ismali, unggul dan kreatif disemua aspek

9.    Menyediakan layanan informasi melalui teknologi informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan menuju sekolah ungghul yang berkemajuan

10. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, rapi tertib dan berdisiplin untuk mewujudkan sekolah yang ramah dan menyenangkan.

 

D. SASARAN SEKOLAH

           Dalam rangka memenuhi tujuan pendidikan maka perlu dipilah sasaran yang tepat agar pencapaian tujuan tercapai efektif. Berikut Sasaran Sekolah :

1.    Memberikan pembinaan secara rutin kepada guru-guru sehingga dapat melaksanakan  program-program yang telah dirancang serta dapat melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, mantap dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan

2.    Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut serta budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

3.    Mengadakan suverpisi kepada guru-guru secara rutin dalam bentuk administrasi kelas maupun kegiatan pembelajaran

4.    Memberikan rasa tanggungjawab kepada guru-guru dalam mengatur kelas maupun pengelolaan kelas

5.    Memberikan pembinaan kepada semua warga sekolah untuk selalu disiplin dalam segala hal termasuk tata karma

6.    Mengadakan kerjasama yang harmonis dan transparan di dalam pengelolaan sekolah terhadap komite, tokoh masyarakat, warga Negara, dan pemerintah

7.    Mengadakan kerjasama yang baik dengan masyarakat dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

 

E. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI YANG DIPERLUKAN SETIAP

SASARAN

          Fungsi-fungsi yang berlaku dalam setiap sasaran adalah :

1.    Untuk melakukan pembinaan terhadap guru secara rutin diperlukan fungsi supervise kepala sekolah yang dilaksanakan secara konsisten

2.    Untuk memastikan segenap komponen sekolah telah melakukan penghayatan terhadap ajaran agama maka melalui kegiatan keagaman berupa acara dan upacara agama secararutin

3.    Untuk memastikan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan administrasi

         

F. ANALISIS SWOT

Berdasarkan besarnya tantangan nyata pada tabel di atas maka berikut di kemukakan analisis Swot untuk dapat menggambarkan kesiapan sekolah dalam menghadapi tantangan nyata tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel.  2

Tabel Analisis Swot

 

No

Urusan dan Faktornya

Kreteria Kesiapan

(Kondisi Ideal)

Kondisi  Nyata

Tingkat Kesiapan Faktor

Siap

Tidak Siap

A

Pengelolaan

1

PPDB

TPA

Siap

Lulus test praktek Bahasa Inggris,

Lulus nilai baik

Belum mampu

Tidak siap

ICT, test kesehatan, phsikotes,

Lulus nilai baik

Belum mampu

Tidak siap

wawancara orang tua.

2

Rombel dan jumlah siswa

1 kelas 32 orang

32 orang

25 orang

siap

3

Keadaan gender

Tidak diperhatikan

4

Akreditasi

Nilai A

93

94

Siap

5

Perencanaan Keuangan

RPS, RKAS, RAB, RKM lengkap

Lengkap

Blm Lengkap

Siap

Blm siap

6

Struktur Organisasi

Shcool Board lengkap, Wakasek

Kurikulum, Sarpras, Humas,

Kesiswaan, Komite, Konsultan

Lengkap

Lengkap

Tidak siap

7

Pakaian

A.   Seragam siswa Senin-Selasa,

Lengkap

Lengkap

Siap

Rabu-Kamis Lokal, Jumat-Sabtu

HW.

B.   Seragam Guru lengkap

Lengkap

Lengkap

Siap

C.   Seragamm Karyawan lengkap

Lengkap

Lengkap

Siap

11

Kultur sekolah

Lingkungan sekolah (Clean and Green)

Bebas rokok, narkoba, kekerasan,

pornografi, pornoaksi. Budaya disiplin,

baca, tulis, malu, berprestasi, bersaing

Sehat

Terpenuhi

Belum terpenuhi

Tidak siap

12

Administrasi

Memiliki system komputerisasi

Lengkap

Belum lengkap

Tidak siap

13

Siswa Berprestasi

Diutamakan siswa yang miskin

Juara

Belum mampu

Tidak siap

14

Tidak dauoble Shifts.

Jumlah rombel sesuai dengan jumlah

Lengkap

Lengkap

siap

Ruangan

15

Visi dan Misi

Tercapainya visi dan misi secara

Lengkap

Lengkap

Siap

maksimal.

16

Kaderisasi Kasek

3 orang guru berhasil lolos dalam

1 orang

Belum mampu

Tidak siap

kegiatan guru berprestasi dan Cakap

18

Daya Serap

8,5

8.5

7.5

Tidak siap

19

Prosentase Kelulusan

100%

100%

100%

Siap

20

Prestasi Akademik dan Non Akademik

Juara di semua bidang

100%

10%

Tidak siap

B

Kurikulum

1.  KTSP

Ada

 ada

 siap

3.  Silabus dan RPP

Ada

Ada

Tidak siap

4.  Beban belajar

32-36 jam

32-36 jam

Siap

C

Proses Pembelajaran

1.  Kelas/Lab :

Siap

50%

Tidak siap

Kreatif, produktif, menyenangkan.

2.  Metode CTL, SCL, Pakem,

Siap

50%

Tidak siap

Humanitis, KL, PBL

3.  Full Inggris, Mapel Sains Matik

Siap

Belum mampu

Tidak siap

4.  PBM peran guru 35%, siswa 65%

Siap

Belum mampu

Tidak siap

5.  Supervisi Kepsek kepada semua guru

Siap

Sudah

Siap

6.  Supervisi Dinas Kab, profensi

Siap

Sudah

Siap

7.  Supervisi Konsultan

Siap

Sudah

Siap

8.   Kegiatan siswa. Tatap muka,

terstrukur, outing, mandiri

Siap

Belum mampu

Tidak siap

9.   Melaksanakan Moving kelas

Siap

Belum mampu

Tidak siap

10  Waktu pembelajaran

45 menit

45 menit

Siap

isirahat

15 menit

15 menit

11. Model pembelajaran salah satu

      Negara OECD (Australia)

Siap

Belum mampu

Tidak siap

12. Nilai rata-rata UAN

7.5

7.5

Siap

D

SKL

1.   KKM Mapel dan BA

8.5

7.5

Tidak siap

2.   Remidi dibawah

7.6

7.6

Siap

3.   SKL mengacu ke Australia

Siap

Belum mampu

Tidak siap

E

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

A.  Tendik Guru

1.   Pendidik (Guru Mapel) S1

Lengkap

Lengkap

Tidak siap

2.   Guru terampil ICT

Ada

Belum

Tidak siap

3.   Ijasah Linearitas rumpun pendidikan dengan Mapel

Sesuai

Sesuai

Tidak siap

4.   IPK guru min

3.5

3.5

Siap

Tidak siap

5.   Memiliki prestasi akademik dan non

Sudah

Belum

6.   Kepribadian, sikap, prilaku yang baik

Baik

Baik

Siap

Tidak siap

7.   20% guru S2

Ada

Belum ada

B.  Tendik Kasek

1.   Tendik Kasek S2, Linear S1, Topel

Ada

Ada

Siap

      500, ICT memiliki standar

Kompetensi

2.   Gol IV.a

Ada

Ada

Siap

3.   Kepribadian dan sikap baik

Ada

Ada

Siap

C.  Tendik Wakasek

1.   Kualifikasi S1, Topel 500, ICT

      Gol III.c, kepribadian sikap, prilaku

Baik

Ada

Ada

Siap

D.  Tendik Pustakawan

1.   SI, memiliki sertifikat pelatihan

perpustakaan, topel 300, ICT,

kepribadian, sikap, dan prilakubaik

Ada

Belum ada

Tidak siap

G.  Tendik Administrasi

1.   SI, memiliki sertifikat pelatihan

administrasi, topel 300, ICT,

kepribadian, sikap, dan prilaku baik

Ada

ada

Siap

H.  Satpam, Waker, TukangKebun

      1 orang

Ada

Ada

Siap

F

Prasarana, Sarana dan Media

1.   Luas lahan

3.682 M2

5000 m²

siap

2.   Ruang Kasek

1 ruangan

Ada

3.   Ruang Wakasek

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

4.   Ruang belajar

10 ruangan

10 ruangan

Tidak siap

5.   Ruang guru

2 ruangan

Ada

6.   Ruang bermain

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

7.   Tempat tunggu

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

8.   Aula

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

9.   Ruang tamu

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

10. Ruang perpustakaan referensi cetak

1 ruangan

ada

Tidak siap

11. Lab MIPA

1 ruangan

ada

 siap

12. Ruang multi media,

1 ruangan

Belum

 siap

13. Ruang Lab Kumpoter

2 ruangan

ada

siap

14. Lab Bahasa

1 ruangan

ada

 siap

15. Media akademik

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

16. Media non akademik

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

17. Tempat upacara/ Ibadah

1 tempat

1 tempat

 siap

18. Parkir

2 tempat

ada

 siap

19. Kantin kejujuran

1 ruangan

ada

 siap

20. Toilet

12 ruang

ada

 siap

21. Cuci tangan

12 set

ada

 siap

22. Dapur

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

23. Ruang penghubung

1 ruangan

Belum ada

Tidak siap

24. UKS

1 ruangan

ada

 siap

25. Ruang koperasi

1 ruangan

ada

 siap

26. Gudang

1 ruangan

Ada (tdk sempurna)

Tidak siap

27. Sumber belajar ( hotspot, e-mail,

1 ruangan

Belum ada

 siap

      internet, dll

28. Alat peraga

Lengkap

Belum lengkap

Siap

29. Buku paket

Lengkap

Belum lengkap

Siap

G

Penilaian

1.   Penilaian proses (outentik assessmen,

Ada

Ada

Siap

portofolio, performance test dll)

2.   Penilaian produk

Ada

Ada

Siap

3.   Jenis test (Formatif, UTS, Sumatif,

Ada

Ada

Siap

UAS

4.   Pelaksanaan test

Ada

Ada

Siap

5.   Analisis penilaian

Ada

Ada

Siap

6.   Perbaikan, pengayaan, dan remidi

Ada

Ada

Siap

7.   Try out

Ada

Ada

Siap

H

Pembiayaan (dana dan sumber dana)

1.   PPDB (min Rp. 10.000.000,00)

                         7.000.000,00

Tidak ada

Tidak siap

2.   Sukarela (min Rp. 50.000,00)

                         3,000,000

Tidak ada

 siap

3.   Bulanan (min Rp. 10.000,00)

                            150,000

Tidak ada

Tidak siap

4.   Alat (min Rp. 50.000,00)

                            500,000

Tidak ada

Tidak siap

5.   Pengembangan (min Rp. 100.000,00)

                            500,000

Tidak ada

Tidak siap

6.   BOS Pusat (Rp. 417.000.000,00)

                     417,000,000

siap

 siap

7.   BOS Propinsi (Rp. 11.000.000,00)

                       11,000,000

Tidak ada

 

Tidak siap

8.   BOS Kabupaten (Rp. 10.000.000,00)

10.000,000,00

Tidak ada

 

Tidak siap

9.   Peran serta komite

                     200,000,000

Ada bertahap

kurang siap

 

G. ALTERNATIF LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

          Berbagai berapa alternative pemecahan masalah SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan adalah sebagai berikut :

1.    Pengajuan proposal Bansosdan DAK kepada instansi yang terkait sehubungan dengan peningkatan mutu sarana dan prasarana sekolah

2.    Pengiriman pelatihan kepada guru tentang ICT

3.    Mengadakan pelatihan Bahasa Inggris kepada seluruh staff dewan guru

 

H. MENYUSUN PROGRAM PENINGKATAN MUTU

1.    Sasaran 1 Peningkatan Nilai US

a.    Untuk meningkatkan nilai US dilakukan melalui usaha melaksanakan bimbingan belajar,

b.    melakukan tryout pada US,

c.    pemantapan  maple yang di US-kan

2.    Sasaran 2 Peningkatan prestasi akademik/non akademik

a.    Mengadakan pembinaan olimpiade MIPA

b.    Mengadakan pembinaan khusus siswa berprestasi

c.    Mengadakan pembinaan khusus Mata Pelajaran Bahasa Inggris

d.    Mengaktifkan kegiatan ekstra kurikuler

         


I. JADWAL KEGIATAN

Tabel.  3

Tabel Jadwal Kegiatan

 

NO

ASPEK-ASPEK

TAHUN I (2021/2022)

TAHUN II (2022/2023)

TAHUN III (2023/2024)

TAHUN IV (2024/2025)

7

8

9

#

#

#

1

2

3

4

5

6

7

8

9

#

#

#

1

2

3

4

5

6

7

8

9

#

#

#

1

2

3

4

5

6

7

8

9

#

#

#

1

2

3

4

5

6

A

Pengelolaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

TPA, lulus tes praktek, tes kesehatan
wawancara orang tua

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

2

Mengusahakan sertifikat negara lain

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

3

Mengusahakan  ISO

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

4

Bidang Matematika dan MIPA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

5

RPS, RKAS, RAB, RKM lengkap

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Pembaharuan data dan struktur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Organisasi SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan

x

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Pengadaan pakaian siswa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

Pengadaan pakaian guru

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Perencanaan pengembangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Karakter bangsa

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Pengembangan sistem basis data dengan server

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Pembinaan siswa berprestasi

 

 

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

Penambahan ruangan kelas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

Evaluasi visi dan misi

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

Lomba guru berprestasi

 

 

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

Perintisan program toek siswa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

15

Pembinaan dan lomba siswa berprestasi
akademik dan non akademik

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B

Kurikulum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

Perencanaan KTSP Bilingual

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Perencanaan Kurikulum (dari OECD)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Perancangan Silabus dan RPP

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C

Proses Pembelajaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

Penyelenggaraan pembelajaran Paikem

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

2

Penyelenggaraan pembelajaran ICT

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Penyelenggaraan supervise kepala
sekolah kepada semua guru

 

x

x

x

x

 

 

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

 

 

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

 

 

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

 

 

x

x

x

x

x

4

Kegiatan siswa. Tatap muka,  terstrukur, outing, mandiri

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

D

SKL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

Penetapan KKM Mapel dan BA

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Kegiatan remidi   dan pengayaan

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

3

Program SKL mengacu ke Australia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

Tendik Guru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkanpelatihan Bahasa
Inggris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

Memprogramkanpelatihan internet aplikasi pembelajaran e-learning Ibas dan moodle

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan internet berbasis server data local terpusat (localt host)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

2

Tendik Kasek

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pelatihan computer berbasis internet

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

Pelatihan computer akses data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Tendik Pustakawan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkanpelatihan Bahasa
Inggris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkanpelatihan internet aplikasi pembelajaran e-learning Ibas dan moodle

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkanpelatihan internet berbasis server data local terpusat (localthost)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Tendik Laboran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan Bahasa
Inggris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan internet aplikasi pembelajaran e-learning Ibas dan moodle

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan internet berbasis server data local terpusat (localthost)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Tendik Teknisi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkanpelatihan Bahasa
Inggris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan internet aplikasi pembelajaran e-learning Ibas dan moodle

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan internet berbasis server data local terpusat (localthost)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Tendik Administrasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan Bahasa
Inggris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan internet aplikasi pembelajaran e-learning Ibas dan moodle

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan pelatihan internet berbasis server data local terpusat (localthost)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Prasarana, Sarana dan Media

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pelebaran ruang Kepsek

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Pembangunan sarana olah raga  basket dan volly mini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Pembangunan dan pengembangan
laboratorium MIPA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Pengadaan akses point wifi untuk
mendukung program manajemen data local terpusat (localthost)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penambahan dan pengembangan
sarana ICT untuk media pembelajaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Perluasan Masjid

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Penataan taman sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Pembangunan lobi, ruang tunggu dan bangunan penghubung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Penataan lapangan parkir

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Perbaikan kantin kejujuran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Pembangunan Hotspot

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

8

Penilaian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penyelenggaraan penilaian proses (outentik assesemen) portofolio dan perfomance test, penilaian produk

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Pengadaan dan penyelenggaraan PTS, PAS dan US

 

 

x

x

x

 

x

x

x

x

x

 

 

 

x

x

x

 

x

x

x

x

x

 

 

 

x

x

x

 

x

x

x

x

x

 

 

 

x

x

x

 

x

x

x

x

x

 

 

Mengadakan analisis evaluasi, remidi dan pengayaan

 

 

x

x

x

 

x

x

x

x

x

 

 

 

x

x

x

 

x

x

x

x

x

 

 

 

x

x

x

 

x

x

x

x

x

 

 

 

x

x

x

 

x

x

x

x

x

 

 

Pelatihan tryout, TPA masuk ke PT

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

 

 

Pembiayaan (dana dan sumber dana)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Memprogramkan pungutan untuk PPDB
(min Rp. 200.000,00)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

X

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memprogramkan sumbangan Sukarela untuk sekolah
(min Rp. 500.000,00)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

x

x

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

X

 

Usaha penggalian dana untuk
pengembangan sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Realisasi BOS Pusat

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

X

 

Ralisasi BOS Propinsi

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Realisasi BOS Kabupaten

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

x

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB IV

PENUTUP

 

 

 

A. SIMPULAN

          Delapan standard pendidikan wajib dilaksanakan di sekolah. Untuk efektifnya pelaksanaan delapan standard pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan maka diperlukan RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah) Tahun 2021 – 2025. RKJM bertujuan memberikan arah pelaksanaan untuk terjaminnya mutu pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Adapun lingkup RKJM terdiriatas :

1.    Maksud dan tujuan

2.    Kerangka penyusunan

3.    Sistematika penulisan

4.    Kondisi umum Nama Sekolah

5.    Rencana Strategis

6.    Visi/Misi

7.    TujuanSekolah

8.    Sasaran

9.    Identifikasi Fungsi-fungsi yang diperlukan

10. Analisis Swot

11. Alternatif pemecahan masalah

12. Penyusunan program peningkatan mutu

13. Jadwal kegiatan

14. Kesimpulan dan saran

 

B. SARAN

          RKJM (Rencana Kerja Jangka Menengah) disusun dalam waktu yang sangat singkat. Sudah pasti isinya sangat jauh dari harapan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna sempurnanya RKJM ini. Untuk pemangku kepentingan, disarankan memberikan pelatihan-pelatihan dalam penyusunan RKJM.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Preseiden Republik Indonesia, 2003. Undang-undang No 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Prsesiden Republik Indonesia, 2005. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Mendiknas, 2006.  Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi

Mendiknas, 2007. Permendiknas No 19  tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

Mendiknas, 2007. Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Mendiknas, 2006. Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Mendiknas, 2007. Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang Standar Proses

Mendiknas, 2007. Permendiknas No 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

Mendiknas, 2006. Permendiknas No 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan

Mendiknas, 2010. Permendiknas No 15 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal

Mendiknas, 2009. Permendiknas No 78 tahun 2009 tentang Sekolah Berstandar Internasional

Pengembang Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum : 2010

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

Lampiran 1 Surat Keputusan Kepala Sekolah PembagianTugas Guru

Lampiran 2 Surat Keputusan Kepala Sekolah Tim Pengembang Sekolah