KISI-KISI PENULISAN UAS (UJIAN AKHIR SEKOLAH) CIRI KHUSUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Mata Pelajaran : AL QUR’AN/ AL HADITS
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 90 menit
Bentuk Soal : PG = 50 Essay = 5
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah Se-Jawa Tengah
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK INDIKATOR SOAL NOMOR URUT BOBOT
SOAL KLS/
SMT
PG ESSAY
1. Memahami ayat-ayat Al Qur’an dann Al Hadits tentang manusia dan tugasnya sebagai Kholifah di bumi Menyebutkan arti QS Al Baqarah : 30, Al u;minun : 12 – 14, Az Zariyat 56, dan An Nahl : 78 QS Al Baqarah : 30, Al Mu’minun : 12 – 14, Az Zariyat 56, dan An Nahl : 78 • Mengartikan lafadz tertentu pada QS Al Baqoroh:30
1
Mudah
X/1
2. Memahami Ayat-ayat Al Qur’an tentang Keikhlasan dalam beribadah Membaca QS: Al An’am : 162 -163, Al aqarah : 21, dan Al Bayinah : 5 QS : Al An’am : 162 -163 • Menunjukkan Hukum Bacaan Nun sukun /tanwin
2
Mudah
X/1
3. Memahami bacaan dan salinan/penulisan ayat-ayat Al Qur’an dengan benar Menghafal QS Al An’am : 102, An Najm : 39 - 41, Al Baqarah : 1 – 4, LuqmN : 13 – 14 dan Ali Imron : 104 QS Al An’am : 102, An Najm : 39 - 41, Al Baqarah : 1 – 4, LuqmN : 13 – 14 dan Ali Imron : 104 • merangkai potongan ayat dari QS Ali Imron:104
• menyebutkan isi kandungan QS Ali Imran : 104
3
1
Sulit
sedang X/1
4. Memahami mayat-ayat Al Qur’an dan Hadits tentang harta dan tanggungjawab 4.1. Menampilkan perilakuhidup dan tanggungjawab QS Al Qoshos : 77, dan QS Al Hasyr : 7, At Tahrim: 6, dan QS Maryam : 93 - 96 • Menjelaskan Kandungan ayat QS Al Qoshos : 77
• Mengartikan kalimat QS At Tahrim: 6
4
5
Sedang
Mudah
X/1
5. Memahami ayat Al Qur’anm tentang Demokrasi Membaca QS Ali Imron : 59 dan QS Asy Syuro : 38
Menyebutkan arti QS Ali Imron : 59 dan QS Asy Syuro : 38
QS Ali Imron : 159 dan QS Asy Syuro : 38 • Melanjutkan QS Ali Imron : 159
• Mengartikan potongan ayat QS Asy Syuro : 38
6
7
Sedang
Mudah
X/2
6. Memahami Ayat Al Qur’an tentang kebersamaan, kemajemukan, nalar, kompetisi dan peran manusia di muka bumi
. Membaca QS ALKahfi :29,Yunus:99,Al Hujurot:13, Ar Ruum:22,Al Baqoroh:164, Ali Imron: 190, Al Baqoroh :30-39, dan Luqman : 15 – 19
- QS ALKahfi :29,Yunus:99,Al Hujurot:13, Ar Ruum:22,Al Baqoroh:164, Ali Imron: 190, Al Baqoroh :30-39, dan Luqman : 15 – 19 • Menjelaskan makna ayat QS ALKahfi :29
• Menunjukkan Hukum Bacaan Mim Sukun
8
9
Mudah
Mudah
X/2
7. Memahami ayat-ayat Al Qur’an Tentang kompetisi dalam kebaikan
1.2.Menjelaskan arti QS Al Baqarah : 148 dan QS Fathir : 32
QS Al Baqarah : 148, dan Fathir : 32 • Menyambung ayat QS Al Baqarah : 148,
Menjelaskan kandungan ayat QS Fathir : 32 10
2 sedang
XI/1
8. Memahami bacaan hafalan ayat-ayat Al Qaur’an tentang ketauhidan, sesuai dengan fitrah manusia dan bukti-bukti kekuasaan Tuhan Membaca QS Al A’rof:172, dan Al Baqoroh : 28
QS Al A’rof:172, dan Al Baqoroh : 28
• Mengartikan ayat QS Al A’rof:172
11 sulit XI/1
9. Memahami tentang persamaan gender
Menyebutkan arti QS An Nahl : 97 dan QS An Nisa’ : 32, QS Al Ahzab : 35
QS An Nahl : 97 dan QS An Nisa’ : 32, QS Al Ahzab : 35
• Menterjemahkan kalimat QS An Nahl : 97 12 sedang XI/1
10. Memahami tentang egaliter Membaca QS Al Baqoroh:213, dan Al Hujurot:11
QS Al Baqoroh:213, dan Al Hujurot:11
• Menentukan Hukum Bacaan Nun Sukun/tanwin
13 Mudah
XI/1
11. Memahami tentang larangan curang dalam takaran menampilkan perilaku seperti yang terkandung dalam QS Al Muthoffifin:1 - 6
QS Al Muthoffifin:1 - 6
• Menjelaskan isi kandungan ayat QS Al Muthoffifin:1 - 3 14 sulit XI/1
12. Memahami mengenai perintah menegakkan hukum
Membaca QS Al Maidah :8 QS Al Maidah :8 • Merangkai potongan ayat QS Al Maidah :8
15 mudah XI/1
13. Memahami tentang perintah menunaikan amanat, adil dan tanggungjawab
Menjelaskan arti Membaca QS An Nisa’ : 35, 58, 105 dan 135
1.1. QS An Nisa’ : 35, 58, 105 dan 135
Menterjemahkan ayat QS An Nisa’ : 58 16 sedang XI/1
14. Memahami tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
Membaca QS Ar Rum : 41 - 42 QS Ar Rum : 41 - 42 Mengartikan secara mufrodat QS Ar Rum : 41
17 Sulit XI/2
15. Memahami tentang Kalamullah yang tinggi Membaca QS At Taubah:40 QS At Taubah:40
Menunjukkan Hukum Bacaan Mad
18 Sedang XI/2
16. Memahami tentang perintah mematuhi Allah dan Rasulnya
Menampilkan perilaku seperti yang terkandung dalam QS Ali Imron:31 – 32
QS Ali Imron:31 – 32
Isi kandungan ayat QS Ali Imron:32
19 Sulit XI/2
17. Memahami tentang proses turunnya wahyu
Membaca QS Asy Syuro:51
QS Asy Syuro:51
Menyambung ayat QS Asy Syuro:51
20 mudah sedang XI/2
18. Memahami tentang larangan membaca Al Qur’an dengan tergesa-gesa
Menjelaskan arti QS Al Qiyamah : 16 -18
QS Al Qiyamah : 16 -18
Menterjemahkan
Menentukan hukum Bacaan Qolqolah
21
22 Sedang
sedang XI/2
19. Memahami bacaan dan hafalan Hadits-hadits pilihan
Menjelaskan arti Hadits-hadits pilihan
menampilkan perilaku seperti yang terkandung Hadits-hadits pilihan dalam kehidupan sehari-hari Hadits Pilihan
mengartikan Hadits
Menjelaskan isi kandungan Hadits 23
24 Sedang
Sulit XI/2
20. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang anjuran bertoleransi Membaca QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan Al Kahfi : 29 QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan Al Kahfi : 29 Melanjutkan ayat QS Yunus : 40
Menterjemahkan QS AL Kafirun : 6 25
26 Sedang
mudah XII/1
21. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang etos kerja Menjelaskan arti QS Al Mujadalah : 11dan QS Al Jumuah : 9 – 10
QS Al Mujadalah : 11dan QS Al Jumuah : 9 – 10 Mengartikan secara lafdziyah
Menentukan hukum Bacaan Nun sukun/tanwin 27
28 Sedang
sedang XII/1
22. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang Hal yang Ghoib Menyimpulkan kandungan QS Al Baqarah:3, dan QS An Nahl:65 QS Al Baqarah:3, dan QS An Nahl:65 Menentukan isi kandungan ayat QS Al Baqarah:3
29
Sedang
XII/1
23. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang kaum yang lemah Menyebutkan Arti QS Al Ma;un:3, dan QS Al Baqarah : 177 QS Al Ma’un:3, dan QS Al Baqarah : 177 Mengterjemahkan ayat QS Al Baqarah : 177
Mengartikan ayat secara lafdziyyah QS Al Baqarah : 177 30
31 Sedang
sedang XII/1
24. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang makanan yang halal dan haram Membaca QS Al Baqoroh : 168, 219 dan QS Al Maidah : 3 QS Al Baqoroh : 168, 219 dan QS Al Maidah : 3 Menentukan hukum bacaan Mim Sukun
Menjelaskan isi kandungan ayat QS Al Maidah : 3 32
33 Mudah
sedang XII/1
25. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang hukum Membaca QS Al Maidah : 43, 50, QS An Nisa’ : 58 dan QS An Nahl : 90 QS Al Maidah : 43, 50, QS An Nisa’ : 58 dan QS An Nahl : 90 Menyambung potongan ayat QS An Nisa’ : 58
Menterjemahkan ayat QS An Nahl : 90
34
35 Sedang
sedang XII/1
26. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang ekonomi Menjelaskat QS Taubah : 60, 103, QS Al Qosshos : 77, QS Al Baqarah : 274 – 277, QS An Nahl : 77 dan QS Az Zariyat : 9 QS Taubah : 60, 103, QS Al Qosshos : 77, QS Al Baqarah : 274 – 277, QS An Nahl : 77 dan QS Az Zariyat : 9 Mengartikan secara mufrodat QS Taubah : 60
Menentukan Hukum Bacaan Mad
Menulis dan memberi harokat QS Al Qosshos : 77 36
37
5
Sedang
sedang XII/1
27. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang korupsi, kolusi dan nepotisme Membaca Hadits tentang, korupsi, kolusi dan nepotisme
Membaca QS Ali Imran:71, 161, QS An Nisa’ : 58, 135dan QS Al Baqoroh : 283 QS Ali Imran:71, 161, QS An Nisa’ : 58, 135dan QS Al Baqoroh : 283 Menjelaskan isi kandungan Hadits
38
Sedang
XII/1
28. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang toleransi Menjelaskan arti QS Al Baqarah : 256, dan QS Al Kafirun QS Al Baqarah : 256, dan QS Al Kafirun Menterjemahkan ayat QS Al Baqarah : 256,
Mengartikan secara mufrodat QS Al Baqarah : 256, 39
40 Sedang
Mudah
XII/1
29. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang berbeda pendapat Membaca QS An Nahl : 125 dan QS An Nisa’ : 59 QS An Nahl : 125 dan QS An Nisa’ : 59 Menentukan Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin
Menjelaskan isi kandungan ayat
Menterjemahkan QS An Nahl : 125 41
42
3 sedang
Sulit XII/1
30. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang pengembangan IPTEK Membaca QS Yunus : 101, QS Al Baqarah : 164 dan QS Ar Rahman : 33 QS Yunus : 101, QS Al Baqarah : 164 dan QS Ar Rahman : 33 Menterjemahkan ayat QS Ar Rahman : 33 43 Sedang
XII/2
31. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang perilaku inklusif Membaca QS Al Baqarah : 143 dan QS Luqman : 17 – 19 QS Al Baqarah : 143 dan QS Luqman : 17 - 19 Mengartikan secara harfiyyah QS Luqman : 19
44
Mudah
XII/2
32. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang jagad raya Membaca QS Al Mulk : 3 – 5, QS Al Anbiya’ : 103 – 107, QS Al An’am : 125, QS An Nahl : 10 -16 dan QS Al Hadid : 25 Membaca QS Al Mulk : 3 – 5, QS Al Anbiya’ : 103 – 107, QS Al An’am : 125, QS An Nahl : 10 -16 dan QS Al Hadid : 25 Menentukan hukum Bacaan Mad
Menentukan hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin, Mim sukun dan Mad
45
4 Sedang
sulit XII/2
Mengetahui Mengetahui Pekalongan, 24 Desember 2012
Team Korektor Kepala SMA Muh. 1 Pekajangan Guru Penyusun,
( ......................................... ) Drs. Akhsanudin AS Drs. Pasrum Affandi
NIP. 19611002 198703 1 0 NBM. 668 216
Hadits Nabi menyatakan خير الناس انفعهم للناس، yang artinya, sebaik-baik manusia adalah manusia yang lebih bermanfaat terhadap manusia lainnya. Tanamkanlah kebaikan yang kelak akan kembali kepada kita sendiri, demikian juga jika kejelekan yang kita tanam maka kejelekan itu akan kembali pada diri kita sendiri. Begitulah Firman Allah dalam QS Al Isra' : 7 اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ
Mengenai Saya
Kamis, 02 Februari 2012
SKL UAS SMA MUH. 1 PEKAJANGAN 2012
SKL UJIAN AKHIR SEKOLAH AL QUR'AN
1. Mengartikan lafadz tertentu pada QS Al Baqoroh:30
2. Menunjukkan Hukum Bacaan Nun sukun /tanwin
3. merangkai potongan ayat dari QS Ali Imron:104
4. menyebutkan isi kandungan QS Ali Imran : 104
5. Menjelaskan Kandungan ayat QS Al Qoshos : 77
6. Mengartikan kalimat QS At Tahrim: 6
7. Melanjutkan QS Ali Imron : 159
8. Mengartikan potongan ayat QS Asy Syuro : 38
9. Menjelaskan makna ayat QS ALKahfi :29
10. Menunjukkan Hukum Bacaan Mim Sukun
11. Menyambung ayat QS Al Baqarah : 148,
12. Menjelaskan kandungan ayat QS Fathir : 32
13. Mengartikan ayat QS Al A’rof:172
14. Menterjemahkan kalimat QS An Nahl : 97
15. Menentukan Hukum Bacaan Nun Sukun/tanwin
16. Menjelaskan isi kandungan ayat QS Al Muthoffifin:1 - 3
17. Merangkai potongan ayat QS Al Maidah :8
18. Menterjemahkan ayat QS An Nisa’ : 58
19. Mengartikan secara mufrodat QS Ar Rum : 41
20. Menunjukkan Hukum Bacaan Mad
21. Menjelaskan Isi kandungan ayat QS Ali Imron:32
22. Menyambung ayat QS Asy Syuro:51
23. Menterjemahkan
24. Menentukan hukum Bacaan Qolqolah
25. mengartikan Hadits
26. Menjelaskan isi kandungan Hadits
27. Melanjutkan ayat QS Yunus : 40
28. Menterjemahkan QS AL Kafirun : 6
29. Mengartikan secara lafdziyah
30. Menentukan hukum Bacaan Nun sukun/tanwin
31. Menentukan isi kandungan ayat QS Al Baqarah:3
32. Mengterjemahkan ayat QS Al Baqarah : 177
33. Mengartikan ayat secara lafdziyyah QS Al Baqarah : 177
34. Menentukan hukum bacaan Mim Sukun
35. Menjelaskan isi kandungan ayat QS Al Maidah : 3
36. Menyambung potongan ayat QS An Nisa’ : 58
37. Menterjemahkan ayat QS An Nahl : 90
38. Mengartikan secara mufrodat QS Taubah : 60
39. Menentukan Hukum Bacaan Mad
40. Menulis dan memberi harokat QS Al Qosshos : 77
41. Menjelaskan isi kandungan Hadits
42. Menterjemahkan ayat QS Al Baqarah : 256,
43. Mengartikan secara mufrodat QS Al Baqarah : 256,
44. Menentukan Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin
45. Menjelaskan isi kandungan ayat
46. Menterjemahkan QS An Nahl : 125
47. Menterjemahkan ayat QS Ar Rahman : 33
48. Mengartikan secara harfiyyah QS Luqman : 19
49. Menentukan hukum Bacaan Mad
50. Menentukan hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin, Mim sukun dan Mad
1. Mengartikan lafadz tertentu pada QS Al Baqoroh:30
2. Menunjukkan Hukum Bacaan Nun sukun /tanwin
3. merangkai potongan ayat dari QS Ali Imron:104
4. menyebutkan isi kandungan QS Ali Imran : 104
5. Menjelaskan Kandungan ayat QS Al Qoshos : 77
6. Mengartikan kalimat QS At Tahrim: 6
7. Melanjutkan QS Ali Imron : 159
8. Mengartikan potongan ayat QS Asy Syuro : 38
9. Menjelaskan makna ayat QS ALKahfi :29
10. Menunjukkan Hukum Bacaan Mim Sukun
11. Menyambung ayat QS Al Baqarah : 148,
12. Menjelaskan kandungan ayat QS Fathir : 32
13. Mengartikan ayat QS Al A’rof:172
14. Menterjemahkan kalimat QS An Nahl : 97
15. Menentukan Hukum Bacaan Nun Sukun/tanwin
16. Menjelaskan isi kandungan ayat QS Al Muthoffifin:1 - 3
17. Merangkai potongan ayat QS Al Maidah :8
18. Menterjemahkan ayat QS An Nisa’ : 58
19. Mengartikan secara mufrodat QS Ar Rum : 41
20. Menunjukkan Hukum Bacaan Mad
21. Menjelaskan Isi kandungan ayat QS Ali Imron:32
22. Menyambung ayat QS Asy Syuro:51
23. Menterjemahkan
24. Menentukan hukum Bacaan Qolqolah
25. mengartikan Hadits
26. Menjelaskan isi kandungan Hadits
27. Melanjutkan ayat QS Yunus : 40
28. Menterjemahkan QS AL Kafirun : 6
29. Mengartikan secara lafdziyah
30. Menentukan hukum Bacaan Nun sukun/tanwin
31. Menentukan isi kandungan ayat QS Al Baqarah:3
32. Mengterjemahkan ayat QS Al Baqarah : 177
33. Mengartikan ayat secara lafdziyyah QS Al Baqarah : 177
34. Menentukan hukum bacaan Mim Sukun
35. Menjelaskan isi kandungan ayat QS Al Maidah : 3
36. Menyambung potongan ayat QS An Nisa’ : 58
37. Menterjemahkan ayat QS An Nahl : 90
38. Mengartikan secara mufrodat QS Taubah : 60
39. Menentukan Hukum Bacaan Mad
40. Menulis dan memberi harokat QS Al Qosshos : 77
41. Menjelaskan isi kandungan Hadits
42. Menterjemahkan ayat QS Al Baqarah : 256,
43. Mengartikan secara mufrodat QS Al Baqarah : 256,
44. Menentukan Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin
45. Menjelaskan isi kandungan ayat
46. Menterjemahkan QS An Nahl : 125
47. Menterjemahkan ayat QS Ar Rahman : 33
48. Mengartikan secara harfiyyah QS Luqman : 19
49. Menentukan hukum Bacaan Mad
50. Menentukan hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin, Mim sukun dan Mad
Kamis, 29 Desember 2011
Kiat Hidup Bahagia
KIAT-KIAT MERAIH HIDUPBAHAGIA
DUNIA AKHIRAT
(Drs. Pasrum Affandi)
1. BERIMAN
DAN BERAMAL SHALIH DENGAN SEBENARNYA
[An-Nahl:
97]
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًۭا مِّن ذَكَرٍ أَوْ
أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌۭ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةًۭ طَيِّبَةًۭ ۖ
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
97. Barangsiapa yang mengerjakan
amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka
Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan
Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.
[839]
Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat
pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.
1.
BERPRILAKU BAIK MELALUI UCAPAN, PERBUATAN,
DAN SEGALA BENTUK AL-MA’RUF
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟
بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ
ٱلصَّٰدِقُونَ
14. dan Barangsiapa yang
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya
Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan
baginya siksa yang menghinakan.
2. BERSIKAP
ADIL DAN BIJAKSANA DALAM BERGAUL
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Janganlah seorang mu’min lelaki membenci seorang wanita mu’minah. Karena, kalaupun ia tidak menyenangi suatu karakter yang ada padanya, tentu ia menyenangi karakter lain yang ada padanya” [1]
(1)
Hadits Riwayat Muslim, Muslim bin Al-Hajjaj
An-Naisaburi, Shahih Muslim, Kitab Ar-Radha bab Al-Washiyyah bin Nisa'
(2)
3.
MERAIH DAN MELAKUKAN AL-FADHA’IL (TINDAK-TINDAK
UTAMA)
Di antara sarana yang dapat membawa ketentraman adalah
meraih dan melakukan al-fadha’il (tindak-tindak utama berupa apapun). Lakukan
itu seirama dorongan batin, tanpa mengada-ada yang justeru membuat anda
mengeluh dan turun tangga, gagal meraih keutamaan itu, karena anda telah
melalui jalan yang berbelok.
4. CIPTAKAN
SUASANA JERNIH DAN MANIS DI BALIK KEKERUHAN
Di balik suasana-suasana kekeruhan, hendaknya anda
dapat menciptakan suasana yang jernih dan manis. Dengan demikian, jernihnya
kelezatan dan kenikmatan hidup ini akan bertambah dan suasana-suasana yang
keruhpun akan sirna.
5. JADIKANLAH
KETENANGAN BATIN DAN PEMUSATAN JIWA SEBAGAI PEMBANTU ANDA MENANGANI PEKERJAAN
PENTING.
Pusatkan perhatian anda
kepada hal-hal yang bermanfaat, berbuatlah untuk merealisasikannya, dan
janganlah menoleh ke hal-hal yang membahayakan atau merugikan, agar dengan itu
anda dapat melupakan hal-hal yang menyebabkan kegundahan dan kesedihan. Jadikanlah ketenangan batin dan pemusatan jiwa sebagai
pembantu anda untuk menangani pekerjaan-pekerjaan penting
6. SELESAIKAN
PEKERJAAN TEPAT WAKTU
Di antara hal yang bermanfaat ialah menyelesaikan
pekerjaan yang sedang ditangani dan berkosentrasi menghadapi yang akan
ditangani. Karena, jika pekerjaan itu tidak anda selesaikan, akan tertumpuklah
di depan anda sisa pekerjaan yang lalu ditambah pekerjaan berikutnya, dan beban
pun akan menjadi berat. Maka, jika anda tentukan segala sesuatu tepat waktu,
niscaya anda dapat menghadapi hal-hal yang akan datang dengan pikiran yang
optimal dan penanganan yang optimal p
7. PANDAI-PANDAILAH
MEMILIH DAN MEMILAH PEKERJAAN
Seyogiayanya anda memilih yang terpenting dari sekian
pekerjaan yang bermanfaat, lalu yang berikutnya dan berikutnya, sesuai urutan
nilai kepentingannya. Juga, hendaklah anda memilah mana yang dicenderungi dan
sangat diminati oleh hati anda. Karena, hal sebaliknya akan membuahkan
kebosanan, menurunnya semangat dan keruhnya pikiran. Jadikanlah pemikiran yang
benar dan bermusyawarah sebagai penolong anda untuk itu. Maka, tidak akan
menyesal seseorang yang meminta pendapat orang bijak.
Pelajarilah dengan cermat apa yang hendak anda lakukan. Jika anda telah yakin akan kemaslahatan dan bertekad kuat untuk melakukannya, bertawaqallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawaqal.
Pelajarilah dengan cermat apa yang hendak anda lakukan. Jika anda telah yakin akan kemaslahatan dan bertekad kuat untuk melakukannya, bertawaqallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawaqal.
8. JANGAN
TERPANCING EMOSI OLEH TUTUR KATA BURUK SESEORANG YANG DIARAHKAN KEPADA ANDA
Diantara perkara yang
bermanfaat adalah hendaknya anda mengerti, bahwa tindakan menyakiti yang
dilakukan orang kepada anda, khususnya dengan kata-kata yang buruk, tidaklah
membahayakan anda, bahkan justeru membahayakan diri mereka sendiri. Kecuali, jika anda sibukkan diri anda untuk terus
memikirkan tindakan mereka yang menyakiti itu dan anda izinkan ia untuk
menguasai perasaan dan emosi anda. Maka, saat itulah akan membahayakan anda,
sebagaimana membahayakan mereka juga. Namun, jika anda anggap angin lalu,
tidaklah hal itu membahayakan anda sedikitpun.
9. ARAHKAN
PIKIRAN KE SESUATU YANG BERMANFAAT DI SISI KEHIDUPAN RELIGI MAUPUN DUNIAWI.
Ketahuilah, bahwa hidup anda itu mengikuti alur
pikiran anda. Jika pikiran-pikiran anda itu mengarah kepada hal-hal yang
bermanfaat bagi anda di sisi kehidupan religi maupun duniawi, maka kehidupan
anda adalah kehidupan yang indah lagi bahagia. Namun, jika tidak demikian, maka
yang terjadi adalah sebaliknya
10. MENATA
HATI UNTUK MENGHARAP PAHALA ILAHI DALAM BERBUAT KEBAJIKAN
Diantara sarana yang paling bermanfaat untuk mengusir
kegundahan adalah hendaknya anda menata hati untuk tidak meminta ucapan terima
kasih atau imbalan kecuali dari Allah. Jika anda berbuat baik untuk orang yang
mempunyai atau yang tidak mempunyai hak atas diri anda, sadarilah bahwa itu
adalah hubungan ‘ubudiyyah anda dengan Allah. Karenanya, janganlah anda menaruh
perhatian anda pada balasan terima kasih orang yang anda beri suatu jasa atau
pemberian itu. Sebagaimana firman Allah dalam menceritakan sikap para hambaNya
yang pilihan.
“Artinya : Sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu hanyalah karena mengharap wajah Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih” [Al-Insan : 9]
Prinsip ini lebih ditekankan dalam hubungan anda dengan keluarga, anak-anak dan orang-orang yang jalinan ikatan anda dengan mereka kuat. Maka, jika anda kuatkan hati anda untuk membuang jauh dari hati anda tindak buruk dari mereka, berarti anda telah membuat orang tenteram (tidak terganggu anda) dan sekaligus anda pun tenteram.
11. MASA
BAHAGIA YANG PENDEK ITU, JANGANLAH ENGKAU PENDEKKAN LAGI DENGAN KEGUNDAHAN
KELARUTAN DALAM KEKERUHAN PIKIRAN
Orang yang bijak mengetahui bahwa hidupnya yang sehat
dan benar adalah hidup yang penuh dengan kebahagiaan dan ketentraman, dan
bahwasanya itu pendek sekali. Maka, tidaklah sepatutnya ia memendekkannya lagi
dengan kegundahan dan kelarutan bersama kekeruhan pikiran. Karena, hal itu
bertentangan dengan hidup sehat dan benar. Maka orang yang bijak sangat
menghemat hidupnya, jangan sampai hari-harinya hilang begitu saja dirampas
kegundahan dan kekeruhan pikiran.
Dalam hal ini tidak ada bedanya antara orang-orang yang taat dan orang yang jahat. Hanya saja, dalam mewujudkan kehidupan sehat bahagia ini, orang mu’min memiliki nilai lebih dan perolehan lebih di sisi manfaat duniawi maupun ukhrawi.
12. YAKINLAH,
BAHWA COBAAN ITU KECIL DIBANDING BESARNYA KARUNIA
Demikian halnya, jika ia
tertimpa atau khawatir tertimpa cobaan atau hal yang tidak diinginkannya,
seyogianya ia membandingkan ni’mat-ni’mat yang masih melekat padanya, baik di
sisi kehidupan religi atau duniawi, dengan cobaan-cobaan yang menimpanya itu. Maka, saat membandingkan antara keduanya itu, akan
nyata betapa banyaknya ni’mat yang dirasakannya dan betapa kecilnya cobaan yang
menimpanya.
Begitu juga, seyogianya ia membandingkan bahaya yang dikhawatiri akan terjadinya itu dengan banyaknya peluang kemungkinan terhindar darinya. Maka, janganlah ia membiarkan kemungkinan yang lemah tadi mengalahkan banyaknya kemungkinan yang kuat itu. Dengan ini, akan sirnalah kegundahan dan kekhawatirannya. Hendaknya ia pun memperhitungkan kemungkinan terbesar yang dimungkinkan menimpanya. Lalu, ia kuatkan hatinya untuk menghadapinya kalaupun terjadi, dan berupaya untuk mencegah yang belum terjadi dan menangkis atau meringankan cobaan yang terjadi
Begitu juga, seyogianya ia membandingkan bahaya yang dikhawatiri akan terjadinya itu dengan banyaknya peluang kemungkinan terhindar darinya. Maka, janganlah ia membiarkan kemungkinan yang lemah tadi mengalahkan banyaknya kemungkinan yang kuat itu. Dengan ini, akan sirnalah kegundahan dan kekhawatirannya. Hendaknya ia pun memperhitungkan kemungkinan terbesar yang dimungkinkan menimpanya. Lalu, ia kuatkan hatinya untuk menghadapinya kalaupun terjadi, dan berupaya untuk mencegah yang belum terjadi dan menangkis atau meringankan cobaan yang terjadi
13. MELUPAKAN
COBAAN YANG TELAH LAMPAU
Diantara sarana penyebab
lahirnya kegembiraan dan sirnanya berbagai kegundahan dan keruwetan adalah
berupaya keras menyingkirkan penyebab kegundahan itu dan meraih berbagai sarana
yang dapat membuahkan kegembiraan. Yaitu dengan melupakan cobaan-cobaan yang
telah lampau yang tidak mungkin diputar ulang, dan menyadari bahwa kekalutan
hati dan memikirkan hal itu adalah suatu tindakan sia-sia dan tidak dibenarkan
oleh akal yang sehat, dan bahwasanya memikirkan hal yang semacam itu adalah
suatu kebohongan dan kegilaan.
Jadi ia harus menekankan agar tidak memikirkan cobaan masa lalu itu. Juga agar ia menekankan hatinya agar tidak gelisah atau guncang menghadapi masa yang akan datang, yang dibayangkan akan menghadapi kemiskinan atau kekhawatiran atau bayang-bayang masa depan buruk yang lain. Hendaknya ia mengetahui, bahwa segala peristiwa dimasa mendatang, baik itu keberuntungan atau keburukan, harapan baik atau derita, adalah tidak dapat diketahui, dan bahwasanya itu semua di tangan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sedang ditangan hamba tiada lain adalah usaha meraih keberuntungan dan menangkis keburukan di masa mendatang itu. Disamping itu hendaknya seorang hamba mengetahui, jika ia memalingkan pikirannya dari bayang-bayang kegelisahan masa depan dan bertawaqal kepada Allah untuk membenahinya serta percaya penuh kepadaNya saat melakukan itu semua, niscaya hatinya akan tenteram, kondisinya akan membaik dan akan sirnalah kegundahan maupun keguncangannya itu.
Jadi ia harus menekankan agar tidak memikirkan cobaan masa lalu itu. Juga agar ia menekankan hatinya agar tidak gelisah atau guncang menghadapi masa yang akan datang, yang dibayangkan akan menghadapi kemiskinan atau kekhawatiran atau bayang-bayang masa depan buruk yang lain. Hendaknya ia mengetahui, bahwa segala peristiwa dimasa mendatang, baik itu keberuntungan atau keburukan, harapan baik atau derita, adalah tidak dapat diketahui, dan bahwasanya itu semua di tangan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sedang ditangan hamba tiada lain adalah usaha meraih keberuntungan dan menangkis keburukan di masa mendatang itu. Disamping itu hendaknya seorang hamba mengetahui, jika ia memalingkan pikirannya dari bayang-bayang kegelisahan masa depan dan bertawaqal kepada Allah untuk membenahinya serta percaya penuh kepadaNya saat melakukan itu semua, niscaya hatinya akan tenteram, kondisinya akan membaik dan akan sirnalah kegundahan maupun keguncangannya itu.
14. MEMANDANG
RINGAN SEGALA COBAAN
Diantara sarana yang paling bermanfaat untuk sirnanya
keguncangan dan kegundahan manakala seorang hamba tertimpa aneka bencana adalah
hendaknya ia berupaya memandang dan menjadikannya ringan. Yaitu, dengan
mengandaikan atau membayangkan kemungkinan yang lebih buruk dari yang telah
terjadi, dan ia kuatkan hatinya dalam menghadapinya. Jika ia lakukan itu,
hendaknya ia berupaya, sejauh kemungkinanm untuk meringankan apa yang mungkin
diringankan . Maka, dengan penguatan hati dan upaya yang bermanfaat semacam ini
akan hilanglah kegelisahan dan kegundahannya, dan berganti menjadi upaya keras
untuk meraih berbagai hal yang bermanfaat dan menangkis berbagai madharat yang
menimpa hamba.
Lalu, jika ia terhampiri beberapa penyebab ketakutan, penyebab sakit, penyebab kemiskinan dan ketaktercapainya aneka hal yang disenanginya, hendaklah menghadapinya dengan tenang dan menguatkan hati dalam menanggung derita cobaan akan meringankannya dan menghilangkan tekanannya. Terutama jika ia menyibukkan dirinya untuk menangkis cobaan itu sebatas kemampuannya. Dengan itu, menyatulah dalam dirinya tekad mengukuhkan batin seiring berupaya yang bermanfaat, yang hal itu akan membuatnya tidak kalut oleh berbagai musibah. Ia tekan dirinya agar memperbaharui kekuatannya untuk melawan berbagai cobaan dan bencana, seiring bersandar dan percaya penuh kepada Allah. Tidak diragukan, bahwa upaya-upaya ini memiliki manfaat yang sangat agung untuk terwujudnya suatu kegembiraan dan kelapangan dada, di samping ia pun terus berharap pahala, baik didunia maupun di akhirat. Hal ini sudah dicoba dan disaksikan keberhasilannya. Bukti-bukti keberhasilannya bagi mereka yang telah mecobanya banyak sekali.
Lalu, jika ia terhampiri beberapa penyebab ketakutan, penyebab sakit, penyebab kemiskinan dan ketaktercapainya aneka hal yang disenanginya, hendaklah menghadapinya dengan tenang dan menguatkan hati dalam menanggung derita cobaan akan meringankannya dan menghilangkan tekanannya. Terutama jika ia menyibukkan dirinya untuk menangkis cobaan itu sebatas kemampuannya. Dengan itu, menyatulah dalam dirinya tekad mengukuhkan batin seiring berupaya yang bermanfaat, yang hal itu akan membuatnya tidak kalut oleh berbagai musibah. Ia tekan dirinya agar memperbaharui kekuatannya untuk melawan berbagai cobaan dan bencana, seiring bersandar dan percaya penuh kepada Allah. Tidak diragukan, bahwa upaya-upaya ini memiliki manfaat yang sangat agung untuk terwujudnya suatu kegembiraan dan kelapangan dada, di samping ia pun terus berharap pahala, baik didunia maupun di akhirat. Hal ini sudah dicoba dan disaksikan keberhasilannya. Bukti-bukti keberhasilannya bagi mereka yang telah mecobanya banyak sekali.
15. JANGAN
MUDAH TERGUNCANG OLEH BAYANGAN BURUK
Di antara terapi yang
paling hebat untuk penyakit syaraf hati, bahkan juga penyakit tubuh, adalah
ketahanan dan kekuatan hati serta tidak mudah terguncang atau larut oleh
bayang-bayang atau khayalan-khayalan buruk yang dipengaruhi oleh pikiran buruk.
Karena, bila mana manusia takluk kepada khayalan-khayalan buruk dan hatinya
mudah larut oleh pengaruh-pengaruh emosional yang berupa : rasa takut akan
teridapnya penyakit atau semacamnya, mudah marah ataupun terganggunya pikiran
oleh hal-hal yang memedihkan perasaaannya, dan membayangkan akan terjadinya
bencana ataupun akan hilangnya segala yang disenanginya, kegundahan, penyakit
dalam maupun luar dan rusaknya syaraf, yang hal itu mempunyai berbagai efek
buruk, yang semua orang menyaksikan sendiri bahayanya yang banyak
16. MEMOHON
PEMBENAHAN ILAHI DALAM SEGALA URUSAN
Hal yang paling bermanfaat dalam meniti peristiwa di
masa mendatang adalah mengamalkan do’a yang diamalkan Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam.
“Artinya : Ya Allah, Perbaikilah kehidupan religiku, yang ia adalah benteng bagi segala urusanku. Perbaikai urusan duniawiku yang padanya kehidupanku. Perbaikilah akhiratku, yang kepadanya tempatku kembali. Jadikanlah hidup ini sebagai lahan uapayaku menambah segala kebajikan, dan jadikanlah mati sebagai titik henti bagiku dari segala keburukan” [Muslim, Shahih Muslim, Kitab Adz-Dzikr Wad-Du’a wat-Taubah wal Istighfar, bab At-Ta’awwudz min Syarri Ma’ Amila wa Min Syarri Malam Ya’mal]
Juga do’a beliau.
“Artinya : Ya Allah, hanya RahmatMu jualah yang kuharap. Karenanya titipkan diriku pada diriku walaupun sekejap mata, perbaikilah keadaanku seluruhnya Tiada Tuhan Yang Haq disembah kecuali Engkau” [Hadits Riwayat Abu Dawud dengan sanad Shahih] [1]
Jika bibir seorang hamba mengucapkan do’a ini –yang mengandung kebaikan masa depan bagi nilai religinya maupun urusan duniawinya- dengan hati yang memusat dan niat yang benar, seiring berupaya merealisasikan hal itu dengan berbuat, niscaya Allah akan mewujudkan apa yang ia panjatkan dalam do’anya dan yang ia harapkan serta yang ia upayakan itu menjadi realita, dan kegelisahannya pun akan berubah menjadi kegembiraan dan kesukacitaan
17. MEMPERBANYAK
DZIKIR KEPADA ALLAH
Diantara sarana yang paling besar untuk kelapangan
hati ialah memperbanyak berdzikir kepada Allah. Berdzikir ini memiliki pengaruh
yang mengagumkan bagi kelapangan dan ketentraman hati dan hilangnya kegelisahan
dan kegundahan. Allah berfirman.
“Artinya : Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah, hati menjadi tenteram’ [Ar-Ra’d : 28]
Maka, berdizikir kepada Allah memiliki pengaruh yang agung untuk mewujudkan maksud ini, oleh sebab keistimewaan dzikir itu sendiri dan oleh sebab dianugrahkannya balasan dan pahala bagi seorang hamba lantaran dzikirnya itu
“Artinya : Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah, hati menjadi tenteram’ [Ar-Ra’d : 28]
Maka, berdizikir kepada Allah memiliki pengaruh yang agung untuk mewujudkan maksud ini, oleh sebab keistimewaan dzikir itu sendiri dan oleh sebab dianugrahkannya balasan dan pahala bagi seorang hamba lantaran dzikirnya itu
18. MENSYUKURI
BERBAGAI NI’MAT ALLAH
Begitu juga, menyebut-nyebut aneka ni’mat Allah yang
zhahir maupun yang bathin adalah diantara sarana menuju kelapangan dan
ketentraman hati. Karena, mengetahui dan menyebut-nyebut ni’mat itu menjadi
salah satu sebab yang dengan itu Allah menangkis kegelisahan dan kegundahan.
Seorang hamba dianjurkan untuk bersyukur. Syukur itu adalah tingkatan yang paling tingggi dan paling luhur. Sampai-sampai sekalipun hamba itu dalam keadaan mengalami derita kefakiran atau sakit ataupun cobaan lainnya, karena, jika ni’mat-ni’mat Allah yang telah dikaruniakan kepadanya –yang hal itu tidak dapat dihitung- ia bandingkan dengan cobaan yang menimpanya, maka cobaan itu bukanlah apa-apa dibanding ni’mat-ni’mat lain.
Bahkan jika Allah menguji seorang hamba dengan satu cobaan atau musibah, lalu ia menunaikan kewajiban bersabar, ridha dan pasrah dalam mengarungi cobaan itu, niscaya entenglah tekanan cobaan itu dan ringanlah bebannya. Disamping itu, perenungan seorang hamba pada balasan dan pahala Ilahi dibalik cobaan itu dan keberhambaannya kepada Allah dengan melaksanakan kewajiban bersabar dan ridha, semua itu akan dapat mengubah hal yang pahit menjadi manis. Dengan itu, manisnya pahala di balik cobaan itu justeru akan membuatnya melupakan pahitnya bersabar karenanya.
19. MENYIBUKKAN DIRI DENGAN MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN ATAU
MENGKAJI SUATU ILMU YANG BERMANFAAT
Diantara sarana untuk
menangkis kegelisahan yang ditimbulkan oleh ketegangan saraf dan kekalutan hati
karena beberapa hal yang mengeruhkan pikiran adalah : Menyibukkan diri dengan
melakukan suatu perkejaan atau mengkaji suatu ilmu yang bermanfaat.
Hal ini dapat membuat hati melupakan kekalutan dengan melupakan hal-hal yang mengguncangkannya itu. Bisa jadi ia, karenanya, dapat melupakan beberapa penyebab yang telah membuatnya gundah dan sedih. Dengan demikian jiwanya senang dan kesemangatannya tumbuh dan bertambah. Sarana ini pun bagi mu’min dan selain mu’min adalah sama. Hanya saja, orang mum’min berbeda dan unggul karena iman, keikhlasan dan keberharapannya kepada pahala Ilahi melalui ilmu yang dipelajari dan diajarkannya dan melalui perbuatan baik yang dikerjakannya. Jika perkerjaan itu berupa ibadah, maka ia melakukannya dengan semestinya sebagai ibadah. Jika pekerjaan itu berupa kesibukan kerja dalam urusan duniawi atau aktivitas keseharian yang bersifat duniawi, maka ia sisipkan pada pekerjaan itu niat yang benar dan tujuan agar pekerjaan itu menjadi penolong baginya untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Hal ini memiliki pengaruh yang efektif untuk menangkis kegundahan, kesedihan dan kesusahan.
Berapa banyak orang yang terkena keguncangan dan kekalutan batin, lalu terjangkiti berbagai penyakit. Ternyata terapinya yang manjur adalah ‘melupakan penyebab yang membuat jiwanya kalut dan guncang, dan menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan dari berbagai tugasnya’. Seyogianya kesibukan yang ditanganinya itu adalah hal-hal yang disenangi dan digandrungi jiwa. Karena, hal itu lebih mengacu untuk terwujudnya tujuan yang bermanfaat itu. Wallahu A’lam.
Hal ini dapat membuat hati melupakan kekalutan dengan melupakan hal-hal yang mengguncangkannya itu. Bisa jadi ia, karenanya, dapat melupakan beberapa penyebab yang telah membuatnya gundah dan sedih. Dengan demikian jiwanya senang dan kesemangatannya tumbuh dan bertambah. Sarana ini pun bagi mu’min dan selain mu’min adalah sama. Hanya saja, orang mum’min berbeda dan unggul karena iman, keikhlasan dan keberharapannya kepada pahala Ilahi melalui ilmu yang dipelajari dan diajarkannya dan melalui perbuatan baik yang dikerjakannya. Jika perkerjaan itu berupa ibadah, maka ia melakukannya dengan semestinya sebagai ibadah. Jika pekerjaan itu berupa kesibukan kerja dalam urusan duniawi atau aktivitas keseharian yang bersifat duniawi, maka ia sisipkan pada pekerjaan itu niat yang benar dan tujuan agar pekerjaan itu menjadi penolong baginya untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Hal ini memiliki pengaruh yang efektif untuk menangkis kegundahan, kesedihan dan kesusahan.
Berapa banyak orang yang terkena keguncangan dan kekalutan batin, lalu terjangkiti berbagai penyakit. Ternyata terapinya yang manjur adalah ‘melupakan penyebab yang membuat jiwanya kalut dan guncang, dan menyibukkan diri dengan suatu pekerjaan dari berbagai tugasnya’. Seyogianya kesibukan yang ditanganinya itu adalah hal-hal yang disenangi dan digandrungi jiwa. Karena, hal itu lebih mengacu untuk terwujudnya tujuan yang bermanfaat itu. Wallahu A’lam.
20. PANDANGLAH
KEBAWAH, ANDA AKAN MELIHAT BESARNYA NI’MAT ALLAH
Di antara sarana yang paling bermanfaat dalam hal ini
adalah menerapkan yang dibimbingkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di
dalam hadits shahih, beliau bersabda.
“Artinya : Pandanglah orang yang lebih bawah darimu (dalam hal materi), dan jangan kamu pandang orang yang lebih atas darimu. Hal itu lebih cocok bagimu, agar kamu tidak merendahkan ni’mat Allah yang dikaruniakanNya kepadamu”.
“Artinya : Pandanglah orang yang lebih bawah darimu (dalam hal materi), dan jangan kamu pandang orang yang lebih atas darimu. Hal itu lebih cocok bagimu, agar kamu tidak merendahkan ni’mat Allah yang dikaruniakanNya kepadamu”.
Seorang hamba jika memusatkan perhatiannya pada ajaran nabawi yang agung ini, maka ia akan melihat dirinya mengungguli orang banyak dalam hal kesejahteraan dan rezki serta rentetan kenikmatan lain berkat kedua karunia itu, meski ia dalam kondisi apapun. Dengan itu sirnalah keguncangan, kegundahan dan keruwetannya, dan bertambahlan kegembiraan dan kesukaannya terhadap ni’mat-ni’mat Allah, yang ia dalam hal ini mengungguli orang-orang yang lain dibawahnya.
Setiap kali seorang hamba merenungi ni’mat-ni’mat Allah yang zhahir maupun yang batin, baik itu dari sisi kehidupan religi maupun duniawinya, ia akan melihat Allah Tuhannya telah mengarunianinya karunia yang banyak dan telah menangkis untuknya berbagai keburukan. Tidak diragukan, bahwa hal itu dapat menangkis kegundahan dan keruwetan, disamping membuahkan kegembiraan dan kesukacitaan.
21. PERCAYA
PENUH KEPADA ALLAH, TIDAK TAKLUK KEPADA BAYANGAN BURUK
Jika hati seseorang
bersandar dan bertawaqal kepada Allah, tidak takluk kepada bayang-bayang buruk
dan tidak pula dikuasai oleh khayalan-khayalan buruk, sedang ia percaya penuh
kepada Allah dan mendambakan karuniaNya, maka dengan itu segala kegelisahan dan
kegundahan akan tertangkis, sejumlah penyakit luar maupun dalam akan hilang
darinya, dan akan tercipta di hatinya kekuatan, kelapangan dan kegembiraan yang
tak mungkin terungkapkan olah kata.
Berapa banyak rumah sakit dipenuhi oleh penderita akibat bayang-bayang dan khayalan-khayalan rusak. Berapa banyak hal ini meninggalkan efek buruk di hati kebanyakan orang yang kuat, lebih-lebih yang lemah. Berapa banyak ia mengakibatkan kedunguan dan sakit jiwa.
Orang yang sejahtera lahir dan batin adalah orang yang dapat disejahterakan dan dikarunia taufiq oleh Allah untuk dapat menekan jiwanya dalam rangka meraih sarana-sarana yang bermanfaat lagi mampu mengukuhkan hatinya dan mengusir keguncangan.
Allah berfirman.
“Artinya : Barangsiapa yang bertawaqal kepada Allah, niscaya Allah yang mencukupinya” [Ath-Thalaq : 3]
Yakni mencukupi segala yang dibutuhkannya baik dalam kehidupan religinya ataupun urusan duniawinya.
Maka orang yang bertawaqal kepada Allah, ia berhati kuat, tidak terpengaruh oleh bayang-bayang buruk dan tidak pula terguncang oleh peristiwa-peristiwa pahit. Karena, ia mengetahui bahwa yang demikian itu adalah tanda kelemahan jiwa dan kekalahan serta ketakutan yang tidak ada wujudnya yang nyata. Ia mengetahui, di samping itu, bahwa Allah telah menjamin orang yang bertawaqal kepadaNya untuk dicukupiNya dengan sempurna. Maka, iapun percaya penuh kepada Allah, tenteram dan yakin dengan janjiNya. Dengan itu, sirnalah kegelisahan dan keguncangannya. Kesulitan yang dihadapinya berganti menjadi kemudahan, kesedihan berganti menjadi kegembiraan, dan rasa takut serta kekhawatirannya berganti menjadi rasa aman dan tenteram. Kita memohon kepada Allah, semoga Dia mengaruniai kita kesejahteraan, kekuatan dan keteguhan hati, dengan lantaran tawaqal sepenuhnya kepadaNya, yang dengan itu Allah menjamin bagi orang-orang yang bertawaqal segala kebaikan dan menangkis segala cobaan maupun marabahaya.
Minggu, 13 November 2011
PEMETAAN SK, KD
PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Sekolah : SMA Muhamammadiyah 1 Pekajangan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : X / 1
Tahun Ajaran : 20 11 / 20 12
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Indikator Pencapaian Kompetensi | Aspek | Ket | |
Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai | Penerapan | ||||
Al-Qur’an 1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi | 1.1 Membaca Q.S. Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan An Nahl : 78 | § Mampu membaca Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14; 56. Q.S. AzZariyat: 56, dan An Nahl: 78 dengan baik dan benar. § Mampu mengidentifikasi yajwid Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14; 56. Q.S. AzZariyat: 56, dan An Nahl: 78 | | | |
| 1.2 Menyebut-kan arti Q.S. Al Baqarah: 30, Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan An Nahl: 78 | § Mampu mengartikan per-kata Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat; 56. dan An Nahl: 78 dengan benar § Mampu mengartikan per-ayat Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat; 56. dan An Nahl: 78 § Mampu menterjemahkan Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat; 56. dan An Nahl: 78 | | | |
| 1.3 Menampil-kan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam Q.S. Al- Baqarah: 30, Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan An Nahl; 78 | § Mampu mengidentifikasi perilaku khalifah dalam Q.S. Al-Baqarah;30, Al Mukminun;12-14, Az Zariyah;56, dan An Nahl;78 § Mampu mempraktikkan perilaku khalifah sesuai dengan Q.S. Al-Baqarah;30, Al Mukminun;12-14, Az Zariyah;56, dan An Nahl;78 § Mampu menunjukkan perilaku khalifah dalam kehidupan. | | | |
Al-Qur’an 2. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah | 2.1 Membaca Q.S. Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5 | § Mampu membaca Q.S Al-An’am: 162-163 dengan baik dan benar § Mampu mengidentifikasi yajwid Q.S Al-An’am: 162-163 | | | |
| 2.2 Menyebut-kan arti Q.S. Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5 | § Mampu mengartikan per-kata Q.S Al-An’am: 162-163 § Mampu mengartikan per-ayat Q.S Al-An’am: 162-163 § Mampu menterjemahkan Q.S Al-An’am: 162-163 | | | |
| 2.3 Menampil-kan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam Q.S. Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5 | § Mampu mengidentifikasi perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengan Q.S Al-An’am: 162-163 § Mampu mempraktikkan perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengan Q.S Al-An’am: 162-163 § Mampu menerapkan perilaku ikhlas dalam beribadah sesuai dengtan Q.S Al-An’am: 162-163 | | | |
Akidah 3. Mening-katkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam Asmaul Husna | 3.1 Menyebut-kan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna | § Mampu menyebutkan arti sifat Allah. § Mampu menyebutkan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna | | | |
| 3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna | § Mampu menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna. § Mampu menjabarkan 10 sifat Allah ke dalam sifat manusia | | | |
| 3.3 Menampil-kan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna | § Mampu mempraktikkan sifat-sifat Allah yang sepatutnya bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. § Mampu menerapkan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna | | | |
Akidah 4. Membias-akan perilaku terpuji | 4.1 Menyebut-kan pengertian perilaku husnuzhan | § Mampu menyebutkan pengertian husnuzhan terhadap Allah § Mampu menyebutkan pengertian husnuzhan terhadap diri sendiri. § Mampu menyebutkan pengertian husnuzhan terhadap sesama manusia. | | | |
| 4.2 Menyebut-kan contoh-contoh perilaku husnuzhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia | § Mampu menyebutkan contoh husnuzhan terhadap Allah § Mampu menyebutkan contoh husnuzhan terhadap diri sendiri. § Mampu menyebutkan contoh husnuzhan terhadap sesama manusia. | | | |
| 4.3 Membiasa-kan perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari | § Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap Allah § Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap diri sendiri. § Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap sesama manusia. | | | |
Fikih 5. Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah | 5.1 Menyebut-kan pengertian, kedudukan dan fungsi Al-Qur’an, Al Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam | § Mampu menyebutkan pengertian Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam § Mampu menjelaskan kedudukan Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam § Mampu menjelaskan fungsi Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam. § Mampu menjelaskan fungsi Al-Hadits terhadap Al-Qur’an. § Mampu menjelaskan macam-macam Al-Hadits. | | | |
| 5.2 Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam | § Menjelaskan pengerti hukum taklifi dalam hukum Islam § Menjelaskan kedudukan hukum taklifi dalam hukum Islam § Menjelaskan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam. | | | |
| 5.3 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu menunjukkan contoh-contoh perilaku sesuai hukum taklifi. § Mampu mempraktikkan contoh-contoh perilaku yang sesuai dengan hukum taklifi. § Mampu menerapkan perilaku yang sesuai dengan hukum taklifi | | | |
Tarikh dan Kebudayaan Islam 6. Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Makkah | 6.1 Mencerita-kan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah | § Mampu menjelaskan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Makkah. § Mampu menunjukkan profil dakwah Rasulullah SAW pada periode makkah. § Mampu menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah SAW terhadap umat. | | | |
| 6.2 Mendeskrip-sikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah | § Mampu menjelaskan substansi dakwah Rasulullah periode Makkah. § Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah periode Makkah. | | | |
Jumlah | | | |
Mengetahui Kepala Sekolah Drs. Akhsanudin AS NIP: 1961 1002 198703 1 003 | | Pekalongan , 5 Juli 2011 Guru Bidang Studi Drs. Pasrum Affandi NIP/NIK: 1115 6790 668 216 |
PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Sekolah : SMA Muhamammadiyah 1 Pekajangan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Ajaran : 20 ..... / 20 .....
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Indikator Pencapaian Kompetensi | Aspek | Ket | |
Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai | Penerapan | ||||
Al-Qur’an 7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang Demokrasi | 7.1 Membaca Q.S. Ali Imran: 159 dan Q.S. Asy Syura: 38 | § Mampu membaca Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38 dengan baik dan benar. § Mampu mengidentifikasi Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38 dengan baik dan benar. | | | |
| 7.2 Menyebut-kan arti Q.S. Ali Imran 159: dan Q.S. Asy Syura: 38 | § Mampu menyebutkan arti Q.S. Ali Imran: 159 dan Asy-Syura: 38 § Mampu menyimpulkan kandungan isi Q.S. Ali Imran: 159 dan Asy-Syura: 38 § Mampu mengidentifikasi ciri-ciri orang yang bersifat demokratis. | | | |
| 7.3 Menampil-kan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam Q.S. Ali Imran;159, dan Q.S. Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu menunjukkan perilaku yang demokratis seperti yang terkandung Ali Imran;159 § Mampu menunjukkan perilaku yang demokratis seperti yang terkandung dalam Q.S. Asyura; 38 | | | |
Akidah 8. Mening-katkan keimanan kepada Malaikat | 8.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat | § Mampu menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat § Mampu menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat. | | | |
| 8.2 Menampil-kan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat | § Menjelaskan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat § Mampu menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat. | | | |
| 8.3 Menampil-kan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu menampilkan perilaku mulia sebagai cerminan iman kepada malaikat. § Membedakan orang yang beriman dan tidak beriman kepada Malaikat | | | |
Akhlak 9. Membia-sakan perilaku terpuji | 9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu. | § Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian. § Menjelaskan pengertian adab dalam berhias § Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan. § Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan menerima tamu | | | |
| 9.2 Menampil-kan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu atau menerima tamu. | § Mampu menunjuk-kan contoh adab dalam berpakaian. § Mampu menunjuk-kan contoh adab dalam berhias. § Mampu menunjuk-kan contoh adab dalam perjalanan § Mampu menunjuk-kan adab dalam bertamu dan menerima tamu. | | | |
| 9.3 Mempraktik-kan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu memprak-tikkan perilaku yg baik dan benar dalam berpakaian § Mampu memprak-tikkan perilaku yg baik dan benar dalam berhias § Mampu memprak-tikkan perilaku yg baik dan benar dalam perjalanan § Mampu memprak-tikkan perilaku yg baik dan benar dalam bertamu dan menerima tamu. | | | |
Akhlak 10. Menghin-dari Perilaku Tercela | 10.1 Menjelaskan pengertian hasad, riya, aniaya dan diskriminasi | § Mampu menjelaskan pengertian hasad § Mampu menjelaskan pengertian riya. § Menjelaskan pengertian riya. § Menjelaskan pengertian diskriminasi | | | |
| 10.2 Menyebut-kan contoh perilaku hasad, riya, aniaya dan diskriminasi. | § Mampu menyebutkan contoh perilaku hasad § Mampu menyebutkan contoh perilaku riya § Mampu menyebutkan contoh perilaku aniaya § Mampu menyebutkan contoh perilaku diskriminasi | | | |
| 10.3 Menghindari perilaku hasad, riya, aniaya dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari. | § Mampu menghindari perilaku hasad. § Mampu menghindari perilaku riya. § Mampu menghindari perilaku aniaya. § Mampu menghindari perilaku diskriminasi. | | | |
Fikih 11. Memahami hukum Islam tentang zakat, haji dan wakaf | 11.1 Menjelas-kan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji dan wakaf | § Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat. § Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan haji. § Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan wakaf. | | | |
| 11.2 Menyebut-kan contoh-contoh pengelolaan zakat, haji dan wakaf | § Mampu menyebutkan contoh pengelolaan zakat § Mampu menyebutkan contoh pengelolaan haji § Mampu menyebutkan contoh pengelolaan wakaf | | | |
| 11.3 Menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji dan waqaf. | § Mampu menerap-kan ketentuan perundang-undangan tentang zakat § Mampu menerap-kan ketentuan perundang-undangan tentang haji. § Mampu menerap-kan ketentuan perundang-undangan tentang wakaf. | | | |
Tarikh dan Kebudayaan Islam 12. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode Madinah | 12.1 Mencerita-kan sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah | § Mampu menjelaskan sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah. § Mampu menunjukkan profil dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah. | | | |
| 12.2 Mendeskrip-sikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah | § Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah periode Madinah. § Mampu meneladani strategi dakwah Rasulullah periode Madinah. | | | |
Jumlah | | | |
Mengetahui Kepala Sekolah Drs. Akhsanudin AS NIP: 1961 1002 198703 1 003 | | Pekalongan , 5 Juli 2011 Guru Bidang Studi Drs. Pasrum Affandi NIP/NIK: 1115 6790 668 216 |
PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Sekolah : SMA Muhamammadiyah 1 Pekajangan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : XI / 1
Tahun Ajaran : 20 ..... / 20 .....
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Indikator Pencapaian Kompetensi | Aspek | Ket | |
Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai | Penerapan | ||||
Al-Qur’an 1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan | 1.1 Membaca Q.S. Al Baqarah: 148 dan Q.S. Al-Fatir: 32 | § Mampu membaca Q.S. Al Baqarah: 148 dan Al Fatir: 32 dengan baik dan benar § Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al Baqarah: 148 dan Al Fatir: 32 dengan baik dan benar | | | |
| 1.2 Menjelaskan arti Q.S. Al Baqarah: 148 dan Q.S. Al-Fatir: 32 | § Mampu mengartikan per-kata Q.S Al Baqarah: 148 dan Al Fatir: 32 dengan baik dan benar. § Mampu mengartikan per-ayat Q.S. Al Baqarah: 148 dan Al Fatir: 32 dengan baik dan benar § Mampu menterjemah Q.S. Al Baqarah: 148 dan Al Fatir: 32 | | | |
| 1.3 Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperti terkandung dalam Q.S. Al Baqarah: 148 dan Q.S. Al-Fatir: 32 | § Mampu mengidentifikasi perilaku berkompetisi dalam kebaikan sesuai dengan Q.S. Al Baqarah: 148 dan Al Fatir: 32 § Mampu mempraktikkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperti yang terkandung dalam Q.S. Al Baqarah: 148 dan Al Fatir: 32. § Mampu menunjukkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperti yang terkandung dalam Q.S. Al Baqarah: 148 dan Al Fatir: 32. | | | |
Al-Qur’an 2. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah menyantuni kaum dhuafa | 2.1 Membaca Q.S. Al Isra: 26–27 dan Q.S. Al-Baqarah: 177 | § Mampu membaca Q.S. Al Isra : 26-27 dan Al Baqarah : 177 dengan baik dan benar § Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al Isra : 26-27 dan Al Baqarah : 177 | | | |
| 2.2 Menjelaskan arti Q.S. Al-Isra: 26-27 dan Q.S. Al Baqarah: 177 | § Mampu mengartikan per-kata Q.S. Al Isra : 26-27 dan Al Baqarah : 177 § Mampu mengartikan per-ayat Q.S. Al Isra : 26-27 dan Al Baqarah : 177 § Mampu mendiskusikan terjemah Q.S. Al Isra : 26-27 dan Al Baqarah : 177 | | | |
| 2.3 Menampil-kan perilaku menyantuni kaum du’afa seperti terkandung dalam Q.S. Al-Isra: 26-27 dan Q.S. Al Baqarah: 177 | § Mampu mengidentifikasi perilaku menyantuni kaum dhu’afa seperti yang terkandung dalam Q.S. Al Isra : 26-27 dan Al Baqarah : 177 § Mampu mempraktikkan perilaku menyantuni kaum dhu’afa seperti yang terkandung dalam Q.S. Al Isra : 26-27 dan Al Baqarah : 177 § Mampu menunjukkan perilaku menyantuni kaum dh’afa seperti yang terkandung dalam Q.S. Al Isra : 26-27 dan Al Baqarah : 177 | | | |
Akidah 3. Mening-katkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah | 3.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah | § Mampu menjelaskan tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah. § Mampu mengidentifikasi tanda-tanda beriman kepada rasul-rasul Allah. | | | |
| 3.2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah | § Mampu menjelaskan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah. § Mampu mengidentifikasi contoh-contoh beriman kepada Rasul-rasul Allah. | | | |
| 3.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu menunjukkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada rasul-rasul Allah § Mampu meneladani sifat mulia Rasul-rasul Allah | | | |
Akhlak 4. Membia-sakan berperilaku terpuji | 4.1 Menjelaskan pengertian taubat dan raja` | § Mampu menjelaskan pengertian taubat § Mampu menjelaskan pengertian raja’ | | | |
| 4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taubat dan raja` | § Mampu menunjukkan contoh-contoh perilaku taubat § Mampu menunjukkan contoh-contoh perilaku raja’ | | | |
| 4.3 Membiasa-kan perilaku bertaubat dan raja` dalam kehidupan sehari hari | § Terbiasa berperilaku bertaubat dan raja’ dalam kehidupan sehari-hari. | | | |
Fikih 5. Memahami hukum Islam tentang Mu’amalah | 5.1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam | § Mampu menjelaskan ketentuan hukum jual beli. § Mampu mengemukakan dalil tentang dalil tentang jual beli. § Menjelaskan macam-macam jual beli. | | | |
| 5.2 Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam Islam | § Mampu memberikan contoh-contoh transaksi ekonomi dalam Islam. § Mempraktekkan tentang transaksi ekonomi dalam Islam | | | |
| 5.3 Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam jual beli § Mampu menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam simpan pinjam § Mampu menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam sewa menyewa | | | |
Tarikh dan Kebudayaan Islam 6. Memahami perkembangan Islam pada abad pertengahan ( 1250 – 1800 ) | 6.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada abad pertengahan | § Mampu menjelaskan perkembangan Islam di bidang ilmu pengetahuan dan peradaban pada abad pertengahan. § Mampu menjelaskan manfaat dari sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan | | | |
| 6.2 Menyebut-kan contoh peristiwa perkembangan Islam pada abad pertengahan | § Mampu menyebutkan beberapa contoh peristiwa perkembangan Islam pada abad pertengahan. § Mampu menjelaskan manfaat dari contoh peristiwa perkembangan Islam pada abad pertengahan | | | |
Jumlah | | | |
Mengetahui Kepala Sekolah Drs. Akhsanudin AS NIP: 1961 1002 198703 1 003 | | Pekalongan , 5 Juli 2011 Guru Bidang Studi Drs. Pasrum Affandi NIP/NIK: 1115 6790 668 216 |
PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Sekolah : SMA Muhamammadiyah 1 Pekajangan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : XI / 2
Tahun Ajaran : 20 ..... / 20 .....
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Indikator Pencapaian Kompetensi | Aspek | Ket | |
Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai | Penerapan | ||||
Al-Qur’an 7. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup | 7.1 Membaca Q.S. Ar Rum: 41- 42, Q.S. Al-A’raf: 56-58, dan Q.S. Ash Shad: 27 | § Mampu membaca Al-Qur’an surat Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27 dengan baik dan benar § Mampu mengidentifikasi tajwid Al-Qur’an surat Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27 dengan benar. | | | |
| 7.2 Menjelaskan arti Q.S. Ar Rum: 41- 42, Q.S. Al-A’raf: 56-58, dan Q.S. Ash Shad: 27 | § Mampu mengartikan per-kata Al-Qur’an surat Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27 § Mampu mengartikan per-ayat Al-Qur’an surat Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27 § Mampu menterjemahkan Al-Qur’an surat Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27 | | | |
| 7.3 Membiasa-kan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup seperti terkandung dalam Q.S. Ar Rum: 41- 42, Q.S. Al-A’raf: 56-58, dan Q.S. Ash Shad: 27 | § Mampu mengidentifikasi perilaku menjaga keslestarian lingkuingan hidup § Mampu mempraktikkan perilaku yang menunjukkan menjaga kelestarian lingkungan hidup. § Mampu menunjukkan perilaku yang menunjukkan menjaga kelestarian lingkungan hidup. | | | |
Akidah 8. Meningkat-kan keimanan kepada Kitab-kitab Allah | 8.1 Menampil-kan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Kitab-kitab Allah | § Menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah § Menunjukkan perilaku iman kepada kitab-kitab Allah. | | | |
| 8.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah | § Mampu menjelaskan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah § Mampu menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah | | | |
Akhlak 9. Membiasa-kan perilaku terpuji | 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya orang lain | § Mampu menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya orang lain. § Mampu menghargai karya orang lain. | | | |
| 9.2 Menampil-kan contoh perilaku menghargai karya orang lain | § Mampu menampilkan beberapa contoh perilaku yang menghargai karya orang lain. § Mampu menunjukkan contoh perilaku menghargai karya orang lain. | | | |
| 9.3 Membiasa-kan perilaku menghargai karya orang lain dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu menunjukkan perilaku menghargai karya orang lain. § Mampu membiasakan perilaku menghargai karya orang lain | | | |
Akhlak 10. Menghin-dari perilaku tercela | 10.1 Menjelaskan pengertian dosa besar | § Mampu menjelaskan pengertian dosa.. § Mampu menjelaskan pengertian dosa besar | | | |
| 10.2 Menyebut-kan contoh perbuatan dosa besar | § Mampu menyebutkan beberapa contoh perbuatan dosa besar. § Mampu menyebutkan ciri-ciri perbuatan yang termasuk dosa besar. | | | |
| 10.3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu menjelaskan cara-cara menghindari perbuatan dosa besar. § Mampu menghindarkan diri dari perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-sehari. | | | |
Fikih 11. Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah | 11.1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah | § Mampu menjelaskan tata cara memandikan jenazah § Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah § Mampu menjelaskan tata cara menshalatkan jenazah § Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah | | | |
| 11.2 Mempera-gakan tatacara pengurusan jenazah | § Mampu memperagakan tata cara memandikan jenazah § Mampu memperagakan tata cara mengkafani jenazah § Mampu memperagakan tata cara menshalatkan jenazah § Mampu memperagakan tata cara menguburkan jenazah | | | |
Fikih 12. Memahami khutbah, tabligh, dan dakwah | 12.1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah | § Mampu menjelaskan pengertian khutbah. § Mampu menjelaskan pengertian tabligh § Mampu menjelaskan pengertian dakwah. | | | |
| 12.2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah | § Mampu menjelaskan tata cara khutbah yang baik § Mampu menjelaskan tatacara tabligh yang baik § Mampu menjelaskan tatacara dakwah | | | |
| 12.3 Mempera-gakan khutbah, tabligh, dan dakwah | § Mampu menyusun teks khutbah jumat dan dakwah. § Mampu memperagakan khutbah § Mampu memperagakan tabligh. § Mampu memperagakan dakwah | | | |
Tarikh dan Kebudayaan Islam 13. Memahami perkembangan Islam pada masa modern (1800 – sekarang) | 13.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern | § Mampu menjelaskan perkembangan Islam di bidang ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa modern. § Mampu menjelaskan manfaat dari sejarah perkembangan Islam pada masa modern. | | | |
| 13.2 Menyebut-kan contoh peristiwa perkembangan Islam masa modern | § Mampu menyebutkan beberapa contoh peristiwa perkembangan Islam pada masa modern. § Mampu menjelaskan manfaat dari contoh peristiwa perkembangan Islam pada masa modern. | | | |
Jumlah | | | |
Mengetahui Kepala Sekolah Drs. Akhsanudin AS NIP: 1961 1002 198703 1 003 | | Pekalongan , 5 Juli 2011 Guru Bidang Studi Drs. Pasrum Affandi NIP/NIK: 1115 6790 668 216 |
PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Sekolah : SMA Muhamammadiyah 1 Pekajangan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : XII / 1
Tahun Ajaran : 20 ..... / 20 .....
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Indikator Pencapaian Kompetensi | Aspek | Ket | |
Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai | Penerapan | ||||
Al-Qur’an 1. Memaha-mi ayat-ayat al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi | 1.1 Membaca Q.S. Al-Kafiruun, Q.S. Yunus: 40-41, dan Q.S. Al-Kahfi: 29 | § Mampu membaca Al-Qur’an surat Al Kafirun, Yunus: 40-41 dan Al Kahfi: 29 dengan baik dan benar § Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al Kafirun, Yunus: 40-41, dan Al Kahfi: 29 dengan benar | | | |
| 1.2 Menjelaskan arti Q.S. Al-Kafiruun, Q.S. Yunus: 40-41, dan Q.S. Al-Kahfi: 29 | § Mampu mengartikan per-kata Al-Qur’an surat Al kafirun, Yunus : 40-41 dan Al Kahfi: 29. § Mampu mengartikan per-ayat Al Kafirun, Yunus, 40-41, dan Al Kahfi: 29. § Mampu menterjemahkan Al-Qur’an surat Al Kafirun, Yunus: 40-41 dan Al Kahfi: 29. | | | |
| 1.3 Membiasa-kan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam Q.S. Al-Kafiruun, Q.S. Yunus: 40-41, dan Q.S. Al-Kahfi: 29 | § Mampu mengidentifikasi perilaku bertoleransi § Mampu mempraktikkan perilaku yang menunjukkan bertoleransi. § Mampu menunjukkan perilaku yang menunjukkan bertoleransi. | | | |
Al-Qur’an 2. memaha-mi ayat-ayat al-Qur’an tentang etos kerja | 2.1 Membaca Q.S. Al-Mujadalah: 11 dan Q.S. Al-Jumuah: 9-10 | § Mampu membaca Al-Qur’an surat Al Mujadalah: 11 dan Al Jumuah: 9-10 dengan baik dan benar § Mampu mengidentifikasi tajwid Al-Qur’an surat Al Mujadalah: 11 dan Al Jumuah: 9-10. | | | |
| 2.2 Menjelaskan arti Q.S. Al-Mujadalah: 11 dan Q.S. Al-Jumuah: 9-10 | § Mampu mengartikan perkata Al-Qur’an surat Al Mujadalah: 11 dan Al Jumuah: 9-10. § Mampu mengartikan per-ayat Al-Qur’an surat Al Mujadalah: 11 dan Al Jumuah: 9-10. § Mampu menterjemahkan Al-Qur’an surat Al Mujadalah: 11 dan Al Jumuah: 9-10 | | | |
| 2.3 Membiasa-kan beretos kerja seperti terkandung dalam Q.S. Al-Mujadalah: 11, dan Q.S. Al-Jumuah: 9-10 | § Mampu mengidentifikasi perilaku etos kerja sesuai dengan Al-Qur’an surat Al Mujadalah: 11 dan Al Jumuah: 9-10. § Mampu mempraktikkan perilaku etos kerja seperti yang terkandung dalam Al-Qur’an surat Al Mujadalah: 11 dan Al Jumuah: 9-10. § Mampu menunjukkan perilaku etos kerja sesuai dengan Al-Qur’an surat Al Mujadalah: 11 dan Al Jumuah: 9-10 | | § | |
Akidah 3. Mening-katkan keimanan kepada Hari Akhir | 3.1 Menampil-kan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir | § Mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir. § Mampu menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir. § Memperbanyak beribadah dan bertaubat dalam kehidupan sehari-hari | | | |
| 3.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir | § Menjelaskan hikmah beriman kepada Hari Akhir. § Mendeskripsikan hikmah beriman kepada hari akhir § Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir. | | | |
Akhlak 4. Membia-sakan perilaku terpuji | 4.1 Menjelaskan pengertian adil, rida, dan amal saleh | § Mampu menjelaskan pengertian adil § Mampu menjelaskan pengertian rida § Mampu menjelaskan pengertian amal saleh. | | | |
| 4.2. Menampil-kan contoh perilaku adil, rida, dan amal saleh | § Menampilkan contoh perilaku adil. § Menampilkan contoh perilaku rida. § Menampilkan contoh perilaku amal saleh. | | | |
| 4.3 Membiasa-kan perilaku adil, rida, dan amal saleh dalam kehidupan sehari-hari | § Menunjukkan perilaku adil. § Menunjukkan perilaku rida. § Menunjukkan perilaku amal saleh. | | | |
Fikih 5. Memahami hukum Islam tentang Hukum Keluarga | 5.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam | § Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang nikah § Menjelaskan hukum Islam tentang talak § Menjelaskan hukum Islam tentang ruju’. | | | |
| 5.2 Menjelaskan hikmah perkawinan | § Menjelaskan hikmah nikah § Menjelaskan hikmah talak § Menjelaskan hikmah ruju’. | | | |
| 5.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di Indonesia | § Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan tentang perkawinan di Indonesia. § Menguraikan kompilasi hukum tentang perkawinan di Indonesia. | | | |
Tarikh dan Kebudayaan Islam 6. Memahami perkembangan Islam di Indonesia | 6.1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia | § Mampu menjelaskan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia § Mampu menguraikan manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam di Indonesia. | | | |
| 6.2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia | § Mampu menentukan ciri-ciri perkembangan Islam di Indonesia § Mampu menunjukkan contoh-contoh perkembangan Islam di Indonesia | | | |
| 6.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia | § Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di Indonesia. § Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di Indonesia. | | | |
Jumlah | | | |
Mengetahui Kepala Sekolah Drs. Akhsanudin AS NIP: 1961 1002 198703 1 003 | | Pekalongan , 5 Juli 2011 Guru Bidang Studi Drs. Pasrum Affandi NIP/NIK: 1115 6790 668 216 |
PEMETAAN SK, KD DAN ASPEK
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Sekolah : SMA Muhamammadiyah 1 Pekajangan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : XII / 2
Tahun Ajaran : 20 ..... / 20 .....
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Indikator Pencapaian Kompetensi | Aspek | Ket | |
Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai | Penerapan | ||||
Al-Qur’an 7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang pengembangan IPTEK | 7.1 Membaca Q.S. Yunus:101 dan Q.S. Al-Baqarah: 164 | § Mampu membaca Q.S. Yunus: 101 dan Al-Baqarah: 164 dengan baik dan benar. § Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Yunus: 101 dan Al-Baqarah: 164. | | | |
| 7.2 Menjelaskan arti Q.S. Yunus: 101 dan Q.S. Al-Baqarah: 164 | § Mampu mengartikan per-kata Q.S. Yunus: 101 dan Al-Baqarah: 164 § Mampu mengartikan per-ayat Q.S. Yunus: 101 dan Al-Baqarah: 164. § Mampu menterjemahkan Q.S. Yunus: 101 dan Al Baqarah: 164 | | | |
| 7.3 Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam Q.S. Yunus: 101 dan Q.S. Al-Baqarah: 164 | § Mampu menggali kandungan Al-Qur’an tentang pengembangan IPTEK § Menerapkan Al-Qur’an surat Yunus: 101 dan Al Baqarah: 164 tentang pengembangan IPTEK | | | |
Akidah 8. Mening-katkan keimanan kepada Qadha’ dan Qadar | 8.1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha’ dan qadar | § Menjelaskan pengertian qadha dan qadar. § Menjelaskan pengertian keimanan kepada qadha dan qadar. § Mampu menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha dan qadar. | | | |
| 8.2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan qadar | § Menjelaskan hikmah beriman kepada qadha dan qadar. § Menunjukkan perilaku ikhtiar dan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari. | | | |
Akhlak 9. Membia-sakan perilaku terpuji | 9.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan | § Mampu menjelaskan pengertian dan maksud persatuan. § Mampu menjelaskan pengertian dan maksud kerukunan. | | | |
| 9.2 Menampil-kan contoh perilaku persatuan dan kerukunan | § Mampu menunjukkan contoh perilaku persatuan. § Mampu menunjukkan contoh perilaku kerukunan | | | |
| 9.3 Membiasa-kan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari | § Membiasakan perilaku persatuan dalam kehidupan sehari-hari. § Menunjukkan perilaku rukun dalam pergaulan. | | | |
Akhlak 10. Menghin-dari perilaku tercela | 10.1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah | § Mampu menjelaskan pengertian isyrof § Mampu menjelaskan pengertian tabzir § Mampu menjelaskan pengertian ghibah. § Mampu menjelaskan pengertian fitnah | | | |
| 10.2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah | § Mampu menjelaskan contoh perilaku isyrof § Mampu menjelaskan contoh perilaku tabzir § Mampu menjelaskan contoh perilaku ghibah § Mampu menjelaskan contoh perilaku fitnah | | | |
| 10.3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari | § Mampu menghindari perilaku isyraf. § Mampu menghindari perilaku tabzir § Mampu menghindari perilaku ghibah § Mampu menghindari prilaku fitnah § Mampu menunjukkan akibat dari isyraf, tabzir, ghibah dan fitnah | | | |
Fikih 11. Memaha-mi hukum Islam tentang Waris | 11.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris | § Mampu menjelaskan ketentuan hukum waris § Mampu menjelaskan tentang ahli waris § Mampu menjelaskan pembagian masing-masing ahli waris. | | | |
| 11.2 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris | § Menyebutkan contoh pelaksanaan hukum waris yang terdapat dalam undang-undang waris § Memperagakan cara-cara menghitung pembagian warisan secara Islam | | | |
Tarikh dan Kebudayaan Islam 12. Memahami perkembangan Islam di dunia | 12.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia | § Mampu menjelaskan perkembangan Islam di dunia § Mampu mengidentifikasi manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam di dunia. | | | |
| 12.2 Menampil-kan contoh perkembangan Islam di dunia | § Menjelaskan contoh perkembangan Islam di dunia § Mampu memberikan contoh perkembangan Islam di dunia | | | |
| 12.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia | § Mampu mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di dunia. § Mampu menjelaskan hikmah perkembangan Islam di dunia. | | | |
Jumlah | | | |
Mengetahui Kepala Sekolah Drs. Akhsanudin AS NIP: 1961 1002 198703 1 003 | | Pekalongan , 5 Juli 2011 Guru Bidang Studi Drs. Pasrum Affandi NIP/NIK: 1115 6790 668 216 |
Langganan:
Postingan (Atom)